Sticky cost merupakan biaya yang memiliki karakter tidak sebanding dengan perubahan aktivitas. Biaya ini menjadi kaku atau melekat ketika terjadi penurunan aktivitas di perusahaan. Indikasi perilaku sticky cost dapat dilihat ketika terjadi perubahan pada aktivitas bisnis perusahaan. Perusahaan yang memiliki indikasi perilaku sticky cost dapat menyebabkan laba perusahaan menjadi berkurang karena biaya yang tetap tinggi meskipun terjadi penurunan aktivitas bisnis perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan indikasi perilaku sticky cost pada biaya tenaga kerja dan beban usaha di perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Penelitian ini menggunakan 9 perusahaan sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa biaya tenaga kerja meningkat sebesar 0,913 persen dan beban usaha meningkat sebesar 0,146 persen ketika penjualan naik 1 persen. Sedangkan ketika penjualan turun sebesar 1 persen, biaya tenaga kerja menurun sebesar 0,225 persen, dan beban usaha menurun sebesar 0,131 persen. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat indikasi perilaku sticky cost pada biaya tenaga kerja dan beban usaha di perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk dapat mengatur biaya dengan tepat ketika terjadi perubahan pada aktivitas bisnis agar biaya tidak menjadi sticky. Bagi investor, diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki indikasi perilaku sticky cost.
Kata kunci: sticky cost, perilaku biaya, biaya tenaga kerja, beban usaha, penjualan bersih