ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ROUTING PROTOKOL PDORP DAN PEGASIS DI WIRELESS SENSOR NETWORK

ZATSA PRATAMA

Informasi Dasar

17.04.2535
C
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Wireless Sensor Network (WSN) merupakan sebuah perangkat jaringan nirkabel yang tersusun dari satu atau lebih sensor node yang memiliki kemampuan untuk komunikasi dan pemrosesan data. Untuk bisa beroperasi sensor node pada WNS hanya disuplai oleh baterai sebagai sumber energinya. Masa hidup sensor node tergantung pada konsumsi energi yang dilakukan sensor node untuk melakukan proses kerja. Oleh karena itu, efisiensi energi sangat berpengaruh pada suatu jaringan untuk mengatasi masalah kekurangan energi. Salah satu efisiensi energi tersebut adalah merancang WSN dengan protokol routing yang diharapkan mampu memberikan masa hidup yang lebih lama untuk sensor node. Dalam penelitian ini disimulasikan dua buah protokol routing yaitu PDORP(PEGASIS-DSR Optimization Routing Protocol) yang merupakan penggabungan dari PEGASIS dengan DSR yang dioptimasikan dan PEGASIS (Power Efficient Gathering Sensor Information System). Adapun perbedaan dari dua jenis protokol routing ini yaitu, PDORP memanfaatkan karakterisktik dari proaktif protokol PEGASIS dan reaktif protokol DSR. Sedangkan PEGASIS sendiri merupakan protokol routing berbasis rantai hirarki (hierachical chain-based) yang setiap node sensornya akan membentuk rantai.
Untuk sknario pengubahan jumlah node, Protokol PDORP mempunyai konsumsi energi yang selalu lebih rendah dari Protokol PEGASIS untuk semua skenario. Total konsumsi PEGASIS paling besar terjadi pada jumlah node 10 yaitu 0,590 joule sedangkan PDORP hanya membutuhkan 0,431 joule. Untuk konsumsi energi tertinggi, terjadi pada jumlah node 90 , PEGASIS mengkonsumsi 2,700 joule sedangkan PDORP berselisih lebih rendah yaitu 2,023 joule. Untuk kematian terlama dialami saat skenario 90 node yaitu round 282 untuk PDORP dan round 312 untuk PEGASIS. Untuk kematian total dialami paling cepat oleh Protokol PEGASIS yaitu pada skenario 10 node dengan kematian total pada round 554, sedangkan Protokol PDORP paling cepat mengalami kematian total pada round ke 762 untuk skenario yang sama. Untuk skenario pengubahan energi awal, konsumsi energi maksimal pada Protokol PDORP besarnya adalah 1,3 joule sedangkan pada PEGASIS besarnya adalah 1,6 joule. Untuk konsumsi energi minimal , Protokol PDORP mengkonsumsi 1,2 joule sedangkan pada PEGASIS sebesar 1,45 joule. Kematian total tercepat terjadi pada Protokol PDORP yaitu pada round 427 sedangkan pada PEGASIS round ke 375. Masa hidup jaringan terlama pada Protokol PDORP yaitu 3755 round dan PDORP pada 3341 round.

Kata kunci : Wireless Sensor Network, Efisiensi energi, PDORP, PPEGASIS, DSR

Subjek

KARYA ILMIAH
 

Katalog

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ROUTING PROTOKOL PDORP DAN PEGASIS DI WIRELESS SENSOR NETWORK
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

ZATSA PRATAMA
Perorangan
IDA WAHIDAH, TJAHJO ADIPRABOWO R.
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2017

Koleksi

Kompetensi

  • TTH4B4 - TUGAS AKHIR
  • TUI4B4 - TUGAS AKHIR
  • III4A4 - TUGAS AKHIR

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini