Meskipun desain modern belum berusia dari dua ratus tahun, tetapi rentang waktu bahasan buku ini meliputi kurun waktu lebih dari 2500 tahun. Desain adalah produk dari budaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Desain modern yang lahir sejak Revolusi Industri adalah penerapan dari pemikiran teoritis dari abad pencerahan. Abad ini melahirkan perintis-perintis ilmu yang pemikirannya menjadi landasan ilmu pengetahuan modern. Bila dirunut lebih jauh ke belakang, benih kelahirannya sudah tumbuh pada zaman Renaisans yang diawali dengan revolusi Copernicus tentang heliosentrisme, buah pikran an mampu melepaskan dari cara bepikir dogmatis sebelumya. Akar metode berpikir rasional ini pada dasarnya rasional ini pada dasarnya berawal dari filsafat klasik Yunani yang bertujuan mencari kebenaran hakiki melalui proses berpikir yang kritis, bersistem, dan logis.
Hasil dari proses desain adalah sebuah rancangan yang diwujudkan melalui proses teknologi tertentu hingga menjadi produk yang mampu menjawab kebutuhan manusia. Dalam tatanan masyarakat dan sistem ekonomi modern, lingkup tugas desain sudah jauh melewati aspek pragmatik semata, ia harus mampu memenuhi berbagai tuntutan yang timbul dari dinamika sosial, antara lain, gaya hidup, sistem ekonomi, aspek psikologis, teknologi, regulasi, cita rasa estetik, dan bisnis. Singkatnya ia harus mampu merefleksikan Zeitgeist zamannya.
Dibahas pula tentang evolusi konsep estetik dari zaman ke zaman sejalan dengan perkembangan budaya yang selalu berubah. Seperti yang dikatakan pepatah Latin, Tempus mutantur, et nos mutamur in illid (waktu berubah dan kita berubah juga di dalamnya).
Titik berat bahasan dalam buku ini bukan pada ulasan tentang desain sebagai artefak tetapi lebih pada pemikiran dan filsafat yang melatarbelakangi serta kondisi ekonomi yan menjadi wadah kelahirannya.