Budaya adalah pelanggi kemanusiaan; budaya ibarat bumbu masakan, namun bukan kentang dan dagingnya; kita harus menyaringnya terlebih dahulu. Begitu kata Karima Omar Kmouneh yang dikutip dalam tulisan berjudul ' Ikat Kepala' dalam buku ini. Namun, dalam begitu kuatnya gelontoran pesan dan intesitas terpaan media yang sudah sedekat jangkauan tangan, kita sering kali tersilaukan gemerlap artifisal dan lupa melihat apa di belakangnya. Buku ini mengajak kita sejenak keluar dari collective effervescence-nya Emile Durkheim - untuk melonggok di balik gemerlap dan warna-warni mempesona komunikai kita sehari-hari dengan ringan. Karena komunikasi bukuan sekadar cara merangkai pesan dan merancang media, tetapi juga cerita mengenai makna.