Pada generasi TNI AU di era kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia ternyata beberapa kali tercatat sebagai negara penggagas dalam bidang kedokteran penerbangan lewat tokoh pemilik kisah ini, Raman Ramayana Saman. Dokter Raman menggagas dan mewujudkan upaya “bedah manusia di udara” lewat sebuah makalah yang diajukannya kepada Presiden Soeharto pada 23 Agustus 1981. Kontainer Medik Udara TNI kemudian dirancang-bangun di Inggris pada tahun 1985-1986. Hampir bersamaan dengan selesainya kontainer itu pada Juli 1987, Dokter Raman yang saat itu Kolonel Kesehatan, dilantik menjadi Direktur Kesehatan TNI AU. Mulai saat itulah dicatat berbagai manfaat Kontainer Medik Udara dalam dunia kedokteran penerbangan di Indonesia. Buku ini memuat informasi pertama dan sahih tentang dunia kedokteran penerbangan Indonesia, sebuah cabang ilmu spesialisasi kedokteran yang khas dan sedikit diminati. Kisahnya dituturkan langsung oleh seorang dokter penerbang yang konsisten dan persisten, dan selalu gigih memperjuangkan cita-citanya demi bangsa Indonesia.
Tirulah Dokter Raman Ramayana Saman! Bekerja keras semaksimal mungkin, konsisten dengan yang dipikirkan, berdisiplin dan mengamalkan ilmu yang didapat dengan tetap taat pada ajaran agama, demi kesejahteraan bangsa dan negara. PADMOSANTJOJO
Itulah Dokter Raman yang saya kenal sejak tahun 1969 dengan kiprahnya sebagai pecinta dirgantara, yang semangat pengabdiannya di sepanjang hayat dikandung badan, tidak terlihat menurun sedikit pun. CHAPPY HAKIM
Inilah buku pertama yang mengulas pengalaman lapangan ilmu kedokteran penerbangan di Indonesia. Termasuk juga profesi rangkap Raman Saman sebagai seorang dokter mata terkenal. DUDI SUDIBYO