Pemanfaatan ICT di Kota Bandung, menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam menyelesaikan permasalahan di perkotaan dimana hal tersebut dikenal dengan konsep Smart City. Pada sektor smart government, terdapat beberapa program yang telah dijalankan, salah satunya yaitu implementasi layanan publik Sistem Informasi Penilaian Bandung Juara atau yang dikenal dengan SIP Bdg Juara. Namun ekspektasi dan pencapaian yang telah didapat dari kehadiran SIP Bdg Juara ini masih rendah, dimana masih terdapat faktor-faktor yang menjadi pertimbangan masyarakat Bandung dalam pengadopsian SIP Bdg Juara yang belum dipahami secara baik. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu gambaran penerimaan website tersebut.
Penelitian ini menggunakan model modifikasi UTAUT 2 yang bersumber pada teori UTAUT 2 milik Venkatesh et al. (2012), dengan variabel utama yang terdiri dari Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facillitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit, serta dua variabel moderator Age dan Gender. Penelitian ini menggunakan metode SEM-PLS dengan bantuan software SmartPLS 3.0. Terkait pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 400 responden dengan kriteria warga yang berdomisili di Kota Bandung, baik yang telah maupun belum berpartisipasi dalam website ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap minat menggunakan website SIP Bdg Juara ialah Price Value,, disusul Hedonic Motivation, lalu Habit, dimana ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang positif dalam kedua jenis variabel laten tersebut. Sedangkan variabel yang mempengaruhi Use Behavior terkait penggunaan website pelayanan publik SIP Bdg Juara adalah Habit dan Behavioral Intention. Oleh karena itu, temuan ini memungkinkan praktisi untuk mendapatkan informasi dalam meningkatkan kesuksesan implementasi program pemerintahan berbasis teknologi. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman tentang adopsi dan perilaku penggunaan teknologi melalui model UTAUT 2 pada konteks penelitian yang baru.