Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal perkembang realisasi investasi dalam negeri sektor sekunder sangatlah tinggi. Sektor industri makanan dan sektor industri kimia farmasi merupakan sektor sekunder yang penanaman modal dalam negerinya selalu meningkat dari tahun 2011-2016 dibandingkan dengan industri di sektor lainnya. Akan tetapi, sektor industri kimia dan farmasi mempunyai peningkatan nilai investasi lebih besar dibandingkan industri makanan. Namun dilihat dari Return on Equity (ROE) perusahaan industri kimia dan farmasi dari tahun 2011-2016 fluktuatif bahkan cenderung menurun yang tak sebanding dengan tingginya investasi dibidang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Total Asset Turnover (TAT) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan industri kimia dan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan. Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh 12 perusahaan dengan periode penelitian pada tahun 2011-2016. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews versi 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE). Sedangkan secara parsial Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Equity (ROE), sedangkan Total Asset Turnover (TAT) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Equity (ROE).
Kata kunci : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return on Equity