Bermula dari fenomena meningkatnya limbah yang dihasilkan dari pabrik garmen yang terdapat di Kota Sukabumi, hampir 32 pabrik di Sukabumi memiliki berbagai macam limbah menurut data Pusdalisbang Jawa Barat (2015). Terutama limbah tekstil pada pabrik garmen PT. Viana Unggul Garmindo sebagian besar langsung ditangani oleh pengurus pabrik. Limbah tekstil yang dihasilkan hanya dijual kepada pengepul. Oleh karena itu penulis ingin memanfaatkan limbah tekstil, menjadi produk yang lebih memiliki nilai ekonomi dan memberikan sebuah produk varian baru. Dalam pemanfaatkan limbah tekstil ini akan dieksplorasi menjadi lembaran menggunakan teknik structure yaitu tapestry dan non-woven tufting.
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mencari data melalui jurnal dan artikel, metode observasi dengan mengunjungi langsung pabrik garmen tempat limbah tekstil, metode studi lapangan dengan wawancara kepala pabrik dan kepala desa, dan metode eksperimen dengan melakukan eksplorasi menggunakan teknik tapestry dan tufting pada kain perca.
Hasil eksplorasi menggunakan kain perca bahan kaos, dengan ukuran yang berbeda dan sudah diklasifikasi sesuai kebutuhan. Bahan perca di eksplorasi dengan teknik tapestry dan tufting. Dengan mengolah lembaran kain perca menjadi sebuah potongan benang fancy, sehingga meciptakan lembaran kain yang dapat diaplikasikan pada sebuah produk fashion accessories yaitu tas.
Kata kunci: limbah, tekstil, eco-fashion, tas.