Saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Investor dalam menilai tingkat pengembalian saham dengan melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan maka investor dapat menilai prospek perusahaan dimasa mendatang juga laba yang didapat. Apabila kinerja perusahaan baik, maka return yang diterima oleh investor akan meningkat sehingga sahamnya akan diminati oleh investor dan harga perlembar sahamnya juga akan meningkat. Namun jika kinerja perusahaan buruk maka sahamnya akan kurang diminati karena dianggap beresiko dan tidak mampu memberikan return yang optimal. Dalam kajian ini beberapa perusahaan memiliki return saham rendah justru harga sahamnya meningkat hal ini berbanding balik dengan teori sinyal yang mengatakan apabila return saham tinggi maka harga saham akan tinggi.
Adanya fluktuasi antara laba dan harga saham yang dialami oleh beberapa perusahaan yang terdaftar pada LQ45 tahun 2012 sampai tahun 2015 menjadi permasalahan tersendiri bagi pengusaha maupun calon investor. Untuk itu diperlukan perluasan penelitian yang didukung oleh teori mendasar, maka diajukan permasalahan faktor-faktor yang mampu memprediksi harga saham dimana terdapat beberapa variabel seperti Earning per Share (EPS), Return on Assets (ROA),dan Debt to Equity Ratio (DER).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 sampai 2015. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 22 perusahaan yang disertakan dengan kurun waktu 4 tahun sehingga didapat 72 sampel yang diproses. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9.
Hasil penelitian menunjukan bahwa earning per share, return on asset, debt to equity ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. sedangkan secara parsial return on asset dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham dan earning per share berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap harga saham.