Pesatnya perkembangan dan terbuka lebarnya jalan bagi perusahaan telekomunikasi lain untuk masuk dan bersaing pada industri telekomunikasi di Indonesia yang dinilai memiliki prospek yang baik dengan didukung oleh populasi penduduk yang besar sekitar 240 juta orang ini, membuat perusahaanperusahaan telekomunikasi di Indonesia harus bisa lebih meningkatkan kualitas dan program promosi guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ketatnya persaingan tersebut menyebabkan perusahaan-perusahaan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Persaingan antar operator telekomunikasi tersebut terlihat dengan adanya perang harga (price war), masing-masing operator menghadirkan berbagai macam tawaran yang menarik guna meningkatkan market share-nya. PT. TELKOM melalui Divisi Fixed Wireless-nya (Telkom Flexi) perlu untuk berkompetisi guna memenangkan pasar potensial, dengan menghadirkan Program Promo ?Flexi Gratis Nelpon?. Hal ini menarik untuk ditelaah mengingat pasar masih sangat menjanjikan bagi Telkom Flexi untuk tetap mencari peluang sebagai upaya peningkatan customer based.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai program promo ?Flexi Gratis Nelpon? Telkom Flexi, mengetahui keputusan pembeliannya pada produk FLEXITrendy dan mengetahui pengaruh program promo tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen akan FLEXITrendy khususnya di Kota Bandung untuk Tahun 2008.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif. Untuk penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode nonprobability sampling jenis convenience sampling, dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Kemudian, untuk analisis
data digunakan analisis korelasi (Pearson correlation) dan koefisien determinasi (R Square). Tanggapan responden atas Promo ?Flexi Gratis Nelpon? adalah baik, hasil perhitungan secara keseluruhan dari indikator-indikator Diskon Jangka
Pendek diperoleh rata-rata (persentase nilai kumulatif) sebesar 74,04% atau berada pada range 62,5% - 81,25%, dan untuk indikator yang paling berpengaruh pada Keputusan Pembelian Konsumen adalah berupa Jenis Insentif. Kemudian pada Keputusan Pembelian Konsumen Akan FLEXITrendy juga baik, hasil perhitungan keseluruhan dari tahap-tahap Keputusan Pembelian Konsumen yaitu tingkat Kognitif, Afektif dan Konatif diperoleh rata-rata (persentase nilai kumulatif) sebesar 77,65% atau berada pada range 62,5% -
81,25%. Sedangkan, pengaruh dari Program Promo ?Flexi Gratis Nelpon? Telkom Flexi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Akan FLEXITrendy di Kota Bandung Tahun 2008 sebesar 42,1%.
Melihat hasil tanggapan dari responden, bahwa indikator yang paling kuat pengaruhnya adalah Jenis Insentif, namun dari Jenis insentif yang ditawarkan oleh Telkom Flexi item tarif nelpon Flexi ke Operator lain Rp. 0,- setelah menit ke-2 sampai dengan menit ke-5 memiliki kategori paling kecil
dibandingkan item-item yang lainnya. Dengan adanya hal tersebut Telkom Flexi bisa memperbaiki kebijakan penawaran tarif Flexi ke Operator lain dalam program Promo ?Flexi Gratis Nelpon? ini. Kemudian, dari hasil Keputusan
Pembelian Konsumen, bahwa tahapan Keputusan Pembelian Konsumen yang paling dipengaruhi adalah tingkat Kognitif (kesadaran akan adanya produk dan kepercayaan pada program promosi), tetapi dari item indikator kemampuan mempercayai responden pada tarif nelpon Flexi ke Operator lain Rp.0,- setelah menit ke-2 sampai dengan menit ke-5 pada Promo ?Flexi Gratis Nelpon? memiliki kategori paling rendah dibanding dengan item yang lainnya. Oleh karena itu, diharapkan Telkom Flexi bisa lebih meningkatkan dan transparan dalam penyampaian pesan mengenai tarif yang ditawarkan tersebut, atau penyampaian tarif/insentif yang ditawarkan harus jelas, supaya tidak terkesan menjebak.
Program Promo ?Flexi Gratis Nelpon? ini terlihat baik direspon oleh konsumen tetapi apakah baik bagi perusahaan, Apalagi bila Promo tersebut diperpanjang. Kalau Telkom Flexi akan mengadakan Promo lagi diharapkan untuk membuat Promo yang sifatnya win win solution bagi perusahaan dan
konsumen.