Pada saat ini teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang sangat cepat. Teknologi LTE berperan sebagai generasi jaringan seluler yang selanjutnya akan memenuhi permintaan terhadap komunikasi mobile yang telah dikenalkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP). LTE menyediakan kecepatan data hingga 100 Mb/s untuk arah downlink sedangkan kecepatan data hingga 50 Mb/s dan arah uplink .
Permasalahan pada sistem Long Term Evolution (LTE) adalah masalah pengalokasian resource allocation dan pengalokasian daya. Proses resource allocation dibutuhkan untuk mengalokasikan resource block agar kualitas layanan kepada user menjadi optimal. Sedangkan pengalokasian daya menjadi masalah karena diperlukannya daya yang optimal untuk setiap user.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan algoritma greedy dan mean greedy sebagai algoritma pembanding untuk mengalokasikan RB kepada user. Dengan dibutuhkannya daya yang optimal maka digunakan skema waterfilling power allocation. Dengan skema waterfilling, user yang memiliki noise tinggi maka akan dialokasikan daya yang tinggi juga,sedangkan user dengan noise rendah maka akan dialokasikan daya yang rendah juga. Algoritma pengalokasian RB dieksekusi terlebih dahulu. Skema waterfilling dilakukan setelahnya untuk memaksimalkan salah satu parameter performansi sistem.
Dari hasil simulasi, didapatkan dengan menggunakan skema waterfilling akan memiliki tingkat fairness sistem yang lebih baik dibandingkan dengan skema equal power allocation tetapi memiliki average user throughput dan efisiensi spektral sistem yang lebih rendah. Pada skema waterfilling berbasis algoritma greedy memiliki kenaikan fairness sistem rata-rata 8.14%, sedangkan skema waterfilling berbasis algoritma greedy memiliki kenaikan fairness sistem rata-rata 2.23%. Pada sisi averge user throughput penurunan sebesar 226.15 kbps jika menggunakan algoritma greedy, sedangkan pada mean greedy penurunan sebesar 38.24 kbps. Pada efisiensi spektral penurunan sebesar 2.26 bps/Hz jika menggunakan algoritma greedy, sedangkan pada mean greedy penurunan sebesar 0.39 bps/Hz. Skema waterfilling memiliki nilai time complexity yang sama dengan skema equal power allocation.
Kata kunci : Greedy, Mean Greedy, Equal Power allocation, Waterfilling, LTE