PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di industri tekstil sejak 1974. PT XYZ memiliki beberapa jenis hasil produksi berupa benang yang melalui beberapa proses produksi yang dilakukan 24 jam setiap harinya untuk memenuhi permintaan. Agar mesin dapat terus bekerja optimal harus dijalani kegiatan maintenance. Namun pada PT XYZ masih terjadi waktu kerusakan yang cukup tinggi, maka dari itu dibuat usulan kegiatan maintenance untuk meningkatkan reliabilitas mesin dengan metode Reliability-Centered Maintenance dan metode Risk-Based Maintenance untuk mengetahui nilai risikonya.Dengan metode RCM, digunakan Failure Mode and Effect Analysis untuk mengetahui kegagalan-kegagalan mesin. Sedangkan keputusan kegiatan preventive memakai Decision Diagram. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task tiap komponen kritis dan biaya dari tiap task-nya. Setelah dilakukan perhitungan, terdapat 18 Scheduled Discard Task dan 6 Scheduled on Condition Task. Interval waktu perbaikan yang berbeda-beda tergantung dengan jenis task dan komponennya. Diketahui total biaya perbaikan dalam satu tahun adalah Rp 2.034.867.840. Dengan metode RBM, dilakukan skenario kegagalan pada enam komponen kritis. Dari tiap komponen kritis dihitung nilai System Performance Loss-nya. Nilai dari System Performance Loss dikalikan dengan probabilitas kegagalannya dan akan mendapatkan output berupa nilai risiko dari tiap komponen. Maka dapat diketahui nilai risiko yang ditanggung oleh PT XYZ apabila tidak melakukan preventive task adalah Rp 269.768.775.