Kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang mampu
bertahan dalam menghadapi kondisi ekonomi yang kurang stabil. Oleh karena itu diperlukan peran
pemerintah untuk mempertahankan UMKM, salah satu caranya dengan memberikan pembiayaan pada
UMKM yang dapat digunakan sebagai modal usaha. Pemerintah memberikan program pinjaman
kepada UMKM yang dapat digunakan sebagai pertambahan modal melalui koperasi. Salah satu
koperasi yang menaungi UMKM adalah Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI).
Penelitian ini menggunakan analisis kausal dan alat ukur semantic differential. Pendekatan
studi kuantitatif dan perspektif deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan data primer yang
diperoleh dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 48 orang yang telah mendapatkan program
pinjaman pada Tahun 2012. Kemudian data diolah dengan analisis regresi linier berganda dengan uji-t
dan uji anova.
Berdasarkan kuesioner yang telah diolah, program pinjaman yang diukur dengan penilaian
capital (Xi), collateral (X2), character (X3), condition (X4), capacity (X5) dan laba usaha sebagai
variabel Y diperoleh Uji Simultan dengan nilai F-hitung = 1.631 < F-tabel = 2.438 dan nilai koefisien
determinasi sebesar 16.3% sedangkan 83.7% sisanya dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dan tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis, dapat ditarik kesimpulan bahwa program pinjaman tidak
berpengaruh signifikan terhadap laba usaha anggota KOPTI di Kota Bandung pada Tahun 2012.
Sehingga KOPTI harus memberikan pembinaan dalam mengelola arus kas atau manajemen keuangan
kepada pelaku usaha, selain itu KOPTI harus memperhatikan kondisi penerima pinjaman sebelum
memberikan program pinjaman supaya masalah tidak kembalinya pinjaman dapat dikurangi.
Kata Kunci : Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Program Pinjaman (Capital, Collateral,
Character, Condition, Capacity) dan Laba Usaha.