ABSTRAK
Going concern adalah asumsi dalam akuntansi yang memperkirakan suatu entitas bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Prediksi kelangsungan usaha suatu entitas yang tertuang dalam opini audit modifikasi going concern menjadi perhatian utama bagi auditor dan shareholder. Ketika kondisi ekonomi merupakan sesuatu yang tidak pasti, para investor mengharapkan auditor memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan dan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan menjadi salah satu pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan opini audit modifikasi going concern melalui beberapa faktor yaitu, ukuran perusahaan, debt default, dan kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang mengalami financial distress yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. Sebanyak 24 sampel diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam menganalisis pengaruh antara variabel independen dan dependen digunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel ukuran perusahaan, debt default dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit modifikasi going concern (p-value 0.000 < 0.05). Secara parsial variabel debt default berpengaruh signifikan dengan penerimaan opini audit modifikasi going concern. Sedangkan ukuran perusahaan dan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan.
Keywords: Opini audit modifikasi going concern, ukuran perusahaan, debt default dan kualitas audit