Dalam upaya memperoleh keuntungan, perusahaan perbankan melakukan penyaluran kredit pinjaman kepada masyarakat. Penyaluran kredit sampai saat ini masih menjadi sumber pemasukan bank yang paling besar. Dalam praktiknya, kegiatan penyaluran kredit tersebut selain menghasilkan profit juga mengandung risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keberlangsungan usaha suatu bank. Rentabilitas bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan atau kegagalan pengelolaan kredit yang juga secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian suatu Negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Risiko Kredit yang ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Terhadap Aktiva Produktif , serta Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum berdasarkan ATMR Kredit terhadap rasio Return On Assets pada Bank Umum di Indonesia periode Kuartal I 2009 sampai dengan Kuartal IV 2012 secara parsial maupun simultan. Sampel diambil dengan cara purposive sampling dan diperoleh sebanyak tujuh bank dengan kriteria termasuk dalam sepuluh bank yang memiliki aset terbesar dan mempublikasikan laporan keuangan secara kuartal selama periode penelitian. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan model Fixed Effect. Pengujian hipotesis menggunakan Uji F (Simultan) dan uji t (parsial).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya Non Performing Loan yang berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Secara simultan, seluruh variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Selain itu diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,835735 sehingga variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 83,57% sedangkan sisanya 16,43% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
Keywords : Return On Asset, Risiko Kredit, Non Performing Loan, CKPN, KPMM berdasrkan ATMR Kredit