Kemampuan bersaing perusahaan tidak hanya terletak pada kepemilikan aktiva berwujudnya saja, tetapi juga pada inovasi, sistem informasi, manajemen organisasi dan sumber daya, termasuk pentingnya aset pengetahuan dalam perusahaan. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran aset pengetahuan adalah Intellectual Capital (IC) yang menggunakan model Pulic yaitu Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) serta secara per komponen IC yaitu Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added (STVA).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) pengaruh IC terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur oleh Return On Assets (ROA), (2) pengaruh IC secara langsung terhadap nilai perusahaan yang diukur oleh Price to Book Value (PBV), (3) pengaruh IC secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening, (4) pengaruh VACA, VAHU dan STVA secara simultan maupun parsial terhadap kinerja keuangan, (5) pengaruh VACA, VAHU dan STVA secara simultan maupun parsial terhadap nilai perusahaan.
Sampel penelitian ini menggunakan perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 24 data pengamatan. Hipotesis penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis), regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) IC berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan, (2) IC tidak berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan, (3) IC berpengaruh tidak langsung pada nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening, (4) Secara simultan maupun parsial VACA, VAHU dan STVA tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, (5) Secara simultan maupun parsial VACA, VAHU dan STVA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: Intellectual Capital (IC), Return On Assets (ROA), Price to Book Value (PBV)