Komunikasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada proses interaksi. Dalam praktiknya komunikasi memiliki peranan penting dalam membentuk suatu budaya komunikasi. Dalam penelitian ini menekankan pada budaya politik yang dibentuk melalui proses komunikasi. Setiap individu memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk berbicara dan menyampaikan pendapat merujuk kepada konsep demokrasi. Mengutip ungkapan Edward T. Hall menyebutkan bahwa “Culture is Communication” and “ Communication is Culture”, bahwa budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan serta saling mempengaruhi. Demokrasi sendiri diartikan sebagai suatu system pemerintahan. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti pemerintah, menunjukkan bahwa pemerintahan atau kekuasaan berada di tangan rakyat. Akan tetapi praktiknya pemerintahan tidak berada ditangan rakyat. Penelitian ini mencoba menggali makna bagaimana komunikasi menciptakan budaya politik dalam praktik demokrasi di Indonesia. Dengan menggunakan paradigma konstruktivis yang dilakukan pada aktivis-aktivis kampus. Menunjukkan hasil bahwa interaksi yang terjadi menciptakan budaya politik dalam keberlangsungan demokrasi pada hakikatnya demokrasi tidak berjalan sepenuhnya di tangan rakyat. Melainkan berada pada kekuatan partai politik yang memiliki budaya politik tersendiri, sehingga mempengaruhi praktik demokrasi di Indonesia.