Pembicaraan biasanya terjadi pada komunikasi dua arah; situasi dimana hanya satu
orang berbicara dan yang lainnya menyimak. dan pada saat berikutnya mereka saling
berganti peran; si pembicara menjadi penyimak, dan si peyimak menjadi pembicara.
Berdasarkan fakta diatas, para ahli mengemukakan bahwa terdapat korelasi antara
kemampuan menyimak dengan kemampuan berbicara .
Berkomunikasi secara lisan dengan menggunakan bahasa ibu biasanya jarang
ditemukan kesulitan,; berbeda halnya dengan berkomunikasi secara lisan dengan
menggunakan bahasa asing contohnya bahasa Inggris. Banyak pembelajar bahasa
Inggris mengemukakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam menyimak
percakapan yang disampaikan dalam bahasa Inggris yang mengakibatkan
terhambatnya kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan secara lisan dalam
bahasa tersebut.
Berangkat dari anggapan tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan antara kemampuan menyimak (listening
comprehension)percakapan bahasa Inggris dan kemampuan berbicara dalam bahasa
tersebut di kalangan mahasiswa.
Dengan menggunakan korelasi Spearman, peneliti mencoba membuktikan
secara empiris bahwa terdapat korelasi antara kemampuan menyimak percakapan
dalam Bahasa Inggris dan kemampuan mereka dalam berbicara bahasa tersebut.
Data diambil dari mahasiswa semester II Program Studi Ilmu Komunikasi Institut
Manajemen Telkom Tahun Akademik 2008/2009. Hasil penelitian membuktikan bahwa
terdapat korelasi positif antara kemampuan menyimak mahasiswa dengan kemampuan
berbicara bahasa Inggris
Kata kunci : English, Comprehension, Listening, Speaking ability, correlation