Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinerja portofolio saham LQ 45 menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Mengukur kinerja portofolio tidak hanya dilihat dari keuntungannya saja tetapi juga harus memperhatikan risiko yang akan ditanggung investor. Model pembentukan portofolio optimum saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Index Model. Adapun saham yang digunakan adalah saham-saham yang masuk kedalam indeks LQ 45 secara berturut-turut selama satu tahun periode pengamatan, yaitu sejak Januari 2014 hingga Desember 2014. Kemudian pada periode yang sama kinerja portofolio optimum tersebut dibandingkan dengan kinerja portofolio investasi reksa dana saham dalam mata uang Rupiah dan dalam mata uang Dollar Amerika pada PT. Manulife Asset Management Indonesia. Kemudian kinerja dari masing-masing portofolio tersebut dievaluasi dengan menggunakan metode pengukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan T test dengan taraf nyata (?) sebesar 5% , didapat kesimpulan penelitian bahwa jika dihitung dengan menggunakan pengukuran Sharpe dan Jensen, kinerja portofolio saham yang disusun melalui Single Index Model lebih baik dibandingkan dengan kinerja investasi reksa dana saham dalam mata uang Rupiah pada manajer investasi PT. Manulife dengan perbedaan yang signifikan, namun tidak signifikan jika dihitung dengan menggunakan pengukuran Treynor, hal ini terjadi karena pengukuran Treynor hanya melihat risiko dari perubahan nilai pasarnya saja, di mana pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2014 sedang dilangsungkan kampanye pemilu pemilihan presiden, sehingga kondisi pasar saat itu penuh tekanan dan sangat tidak stabil. Jika dihitung dengan menggunakan pengukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen, kinerja portofolio saham yang disusun melalui single index model lebih baik dibandingkan dengan kinerja investasi reksadana saham dalam mata uang Dollar Amerika pada manajer investasi PT Manulife. Jika dihitung dengan menggunakan pengukuran Sharpe dan Jensen, kinerja investasi reksadana saham dalam mata uang Dollar Amerika lebih baik dibandingkan dengan kinerja investasi reksa dana saham dalam mata uang Rupiah pada manajer investasi PT. Manulife. Namun masing – masing perbedaan tersebut tidak signifikan.