Relatif tidak stabilnya kondisi ekonomi global dikarenakan krisis global tahun 2008 membuat para investor cenderung lebih berhati-hati dalam memilih sektor saham untuk dapat menghindari risiko yang terjadi Untuk dapat meminimalkan terjadinya risiko tersebut, investor dapat melakukan pengukuran risiko, salah satunya adalah dengan metode Value at Risk (VaR). Investor dapat menggunakan nilai VaR sebagai salah satu tolak ukur untuk dapat menetapkan seberapa besar target risiko di masa yang akan datang. Perhitungan VaR dalam penelitian ini berbasis model ARCH, GARCH, dan EGARCH, tujuannya untuk membandingkan kinerja ketiga model tersebut dan memilih model mana yang paling efektif diterapkan pada kondisi pasar normal maupun saat krisis. Untuk menguji validitas dari model VaR ini, dilakukan sebuah uji yang dinamakan uji backtesting dengan menggunakan metode Kupiec dengan cara membandingkan actual return dengan VaR harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas Model Value at Risk dengan Metode Kupiec pada JKSE, KLSE, PSEi, HSI, KOSPI, SSE, dan N225. Jenis penilitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif Komparatif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode nonprobability sampling jenis purposive sampling. Hasil penelitian ini menyatakan pengujian Value at Risk dengan tingkat kepercayaan 99% dan 95% untuk periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2012 tidak dapat diterima (ditolak) untuk seluruh indeks saham yang diteliti, menggunakan model ARCH dan GARCH dan dapat diterima sebagaian untuk model EGARCH.