Peternakan sapi merupakan potensi sumber daya penghasil bahan makanan berupa
daging atau susu yang memiliki nilai ekonomis tinggi, tetapi pembangunan peternakan sapi
tidak terlepas dari berbagai masalah dan tantangan, salah satunya adalah pencurian ternak
sapi. Masalah yang dihadapi oleh kebanyakan peternak sapi adalah masih menerapkan
sistem keamanan manual, seperti kegiatan penjagaan ternak sapi yang dilakukan oleh
manusia. Menghadapi masalah tersebut perlu dilkukan implementasi Wireless Sensor
Network (WSN) pada sistem keamanan peternakan sapi. WSN adalah jaringan nirkabel
yang terdiri dari beberapa node sensor yang dilengkapi perangkat komunikasi.
Pada tugas akhir ini, dibuat suatu implementasi parameter sistem keamanan pada
peternakan sapi. Parameter keamanan ini menggunakan sensor Infra Merah TSAL yang
membawa frekuensi carrier sebesar 38KHz sebagai transmitter dan sensor TSOP34838
sebagai receiver. Sensor berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya orang yang melewati
sensor. Ketika ada yang melewati sensor, maka mikrokontroler mendeteksi adanya suatu
tindakan pencurian, dari hasil tersebut akan diterima oleh RF modul dan akan diteruskan
ke RF modul server, yang nantinya akan memberikan peringatan kepada penjaga
peternakan melalui LCD (Liquid Crystal Display) dan Buzzer 5 Volt.
Alat sistem Keamanan pada peternakan sapi menggunakan teknologi WSN dapat
mengetahui adanya suatu tindakan pencurian dengan tingkat keberhasilan 100%. Hasil dari
perancangan didapatkan bahwa performasi terbaik sensor IRTSAL6200 dan TSOP34838
mencapai jarak 30 meter dengan kondisi kekuatan penerangan sebesar 20 LUX dan sensor
IR TSAL6200 membawa frekuensi carrier 38KHz dan jarak jangkauan XBee terjauh
adalah sebesar 16 meter dengan menggunakan koneksi XBee XBP24-ACI-001 XBee-PRO
ZigBee module chip antenna dengan XBP24-ACI-001 XBee-PRO ZigBee module chip
antenna. Wireless Sensor Network, Mikrokontroler, IR TSAL6200, TSOP34838, LCD,