Perkembangan game saat ini sudah sangat modern, selain dari segi grafis gameplay pun semakin dinamis. Gameplay yang dinamis dapat membuat user tidak akan bosan memainkan game tersebut. Namun, jika sebuah game dirasakan sulit untuk dimainkan atau terlalu mudah untuk dimainkan biasanya user akan merasa jenuh atau bosan. Oleh karena itu, penulis ingin mencoba membuat sebuah penelitian untuk menguji sejauh mana implementasi fuzzy logic dapat membuat variasi penentuan posisi obstacle agar gameplay menjadi lebih menarik dan dinamis.
Pada penelitian ini akan diimplementasikan fuzzy logic untuk penentuan posisi obstacle game pada sebuah game. Area posisi obstacle dibagi menjadi tiga, yaitu jauh, sedang, dan dekat. Sedangkan untuk penentuan posisi obstacle ditentukan dari skor dan waktu yang didiapat pada setiap akhir sebuah level. Hasil yang didapat dari perhitungan fuzzy logic adalah nilai yang nantinya akan menentukan user bermain di area posisi obstacle mana pada level berikutnya.
Menurut hasil pengujian, implementasi fuzzy logic pada penentuan tingkat kesulitan menghasilkan output yang cukup bervariasi dibanding jika tidak menggunakan fuzzy logic. Jika tidak menggunakan fuzzy logic maka posisi obstacle akan statis pada default-nya. Jenis inferensi yang digunakan pun akan menghasilkan variasi output yang berbeda. Sebanyak 56,57% responden menyatakan bahwa game hungry pigs lebih dinamis dengan menggunakan fuzzy logic. Sedangkan 23,33 % responden menyatakan game lebih dinamis tidak menggunakan fuzzy logic dan 20% responden menyatakan tidak terasa perbedaan antara penggunaan fuzzy logic ataupun tidak. Gameplay, Fuzzy Logic, Posisi, Obstacle