Perusahaan yang mampu bertahan dan bersaing secara efektif di era pertumbuhan
industri yang pesat ini adalah perusahaan yang dapat menghasilkan produk yang
berkualitas baik dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki
meliputi manusia, mesin, material, metode, informasi dan lingkungan kerja.
PT. Indonesia Nippon Seiki merupakan salah satu industri manufaktur yang
memproduksi speedometer. Dalam memenuhi kepuasan dan keinginan customer
akan kualitas speedometer yang baik, perusahaan masih menghadapi masalah
kualitas produk yang bermasalah setelah digunakan oleh second customer.
Persentase jumlah cacat yang dihasilkan produk speedometer cukup tinggi.
Perusahaan memiliki target produk cacat sebesar 0.0050%, sedangkan pada
kenyataannya selama Januari 2011 - Juni 2012 rata-rata persentase cacat yang
terjadi sebesar 0.0064%. Penyebab utama cacat pada speedometer adalah foreign
material, jumlahnya mencapai 197 unit dari total 1336 unit. Perusahaan menduga
cacat yang terjadi salah satunya berasal dari proses screw tightening karena
ditemukan sampel foreign material yang berasal dari proses tersebut. Faktor
mesin menjadi fokus utama dalam perbaikan karena faktor manusia, metode, dan
material tidak berpengaruh terhadap cacat yang terjadi.
Dengan menggunakan proses pengembangan produk Ulrich-Eppinger melalui 4
fase yaitu perencanaan, pengembangan konsep, perancangan tingkatan system,
dan perancangan rinci, diharapkan dengan proses pengembangan produk yang
komprehensif ini akan tercipta perbaikan pada faktor mesin sehingga dapat
mengurangi jumlah produk cacat yang disebabkan oleh foreign material.
Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, dan
brainstorming dengan pihak perusahaan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi /
mencegah terjadinya cacat foreign material akibat proses screw tightening.
Rekomendasi yang diberikan adalah desain perbaikan pada alat screw tightening
yang disesuaikan dengan kondisi existing.
usulan perbaikan, speedometer, pengembangan produk, Ulrich-