PT Agronesia Divisi Inkaba merupakan perusahaan yang memproduksi produk
dengan bahan baku utama berupa karet. Perusahaan Inkaba bergerak di berbagai
sektor, salah satunya adalah sektor otomotif yang mengasilkan EM PS-100.
Perusahaan menggunakan sistem make to order dalam sistem produksinya. Dalam
pemenuhan permintaan dari customer, maka perusahaan menentukan target dari
setiap bagian produksi EM PS-100. Namun target yang ditentukan tidak dapat
tercapai. Pada bagian compounding target yang tidak terpenuhi sebesar 1,45%,
bagian vulkanisasi sebesar 15,40%, bagian callendering sebesar 0,05% dan bagian
injection sebesar 29,55%. Ketidaktercapaian dikarenakan terdapatnya beberapa
pemborosan pada proses produksi EM PS-100.
Tahap penelitian diawali dengan pembuatan current state mapping, yang
dilakukan untuk menggambarkan aliran material dan informasi pada proses
produksi EM PS-100. Waste yang terdapat pada value stream mapping sebesar
81,41% dengan lead time 1307,39 detik/ buah. Setelah itu dilakukan detail
mapping menggunakan process activity mapping. Selanjutnya dilakukan
pengidentifikasian waste dengan menggunakan metode checklist. Akar penyebab
dari timbulnya waste yang telah teridentifikasi akan dijabarkan dengan
menggunakan diagram fishbone dan 5 why. Penyelesaian permasalahan dilakukan
untuk setiap akar penyebab timbulnya waste dengan mengggunakan metode lean
manufacturing.
Setelah dilakukan perbaikan dengan pemberian usulan dengan mengggunakan
metode lean manufacturing, maka nilai persentase waste yang didapatkan adalah
sebesar 69,38%. Persentase penurunan dari waste yang terjadi adalah 12,03%.
Lead time proses produksi EM PS-100 sebesar 793,95 detik/buah atau dengan
kata lain terdapat penurunan sebesar 531,44 detik/ buah dengan target harian yang
harus dipenuhi adalah 270 buah. EM PS-100, Lean Manufacturing, Value Stream Mapping, Process