IT Telkom adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang memberikan layanan
akademis yang berfokus dibidang telekomunikasi. IT Telkom ingin menjadi
perguruan tinggi berkelas internasional pada tahun 2017 yang unggul dibidang
infokom. Seiring dengan tujuan tersebut, semakin banyak jurusan baru yang
dibuka oleh IT Telkom. Semakin banyak jurusan, maka semakin banyak
mahasiswa yang ada yang berarti meningkatnya kebutuhan akan barang dan jasa.
Kebutuhan ini seiring berjalan dengan dibutuhkannya supplier yang cukup dan
mapan.
Salah satu permasalahan yang terjadi di IT Telkom adalah kecenderungan
pemakaian supplier yang sama terus menerus sehingga ketergantungan terhadap
supplier tertentu menjadi tinggi. Selain itu, penilaian terhadap supplier masih
hanya berdasarkan hal yang strategis dan masih berupa penilaian kualitatif
sehingga hasil penilaiannya cenderung subjektif. Oleh karena itu, diperlukan suatu
sistem yang memungkinkan penilaian berlangsung dengan metode kuantitatif dan
tersedia panduan kerja dalam pelaksanaan proses bisnis yang sesuai dengan best
practice.
Metode AHP digunakan dalam proses penilaian evaluasi supplier. Salah satu
keunggulan metode ini ialah dapat mengkuantisasi kriteria kualitatif sehingga
penilaian menjadi lebih objektif. . Didapatkan hasil pembobotan untuk evaluasi
supplier yaitu Quality System sebagai kriteria dengan bobot tertinggi dan diikuti
kriteria lainnya untuk evaluasi supplier pre-selection. Sedangkan untuk evaluasi
kinerja supplier, kriteria Quality memiliki bobot tertinggi yang diikuti kriteria
lainnya. Selain itu, perancangan proses bisnis best practice berdasarkan pada
proses bisnis referensi dari penelitian terdahulu.
Akhirnya didapatkanlah sistem evaluasi supplier dengan pendekatan logis dan
sistematis yang dapat membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih
terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. Secara fungsional, sistem ini
mempermudah bagian logistik untuk mengevaluasi supplier dan mengambil
keputusan. Evaluasi Supplier, AHP, Proses Bisnis