Manajemen perawatan mesin bertujuan untuk menjamin tersedianya peralatan
atau mesin dalam kondisi yang mampu memberi keuntungan,kesiapan peralatan
cadangan dalam situasi darurat. Dalam memenuhi tujuan tersebut, PT Dirgantara
Indonesia Departemen Aerostructure memiliki berbagai tindakan perawatan pada
mesin yang mereka miliki. Salah satu dari mesin yang mereka miliki adalah
Cincinnati Double Gantry Multi Purpose (Cincinnati-DGMP). Mesin ini
merupakan mesin milling dan menjadi key facility bagi permesinan PT Dirgantara
Indonesia. Mesin Cincinnati-DGMP mempunyai 5 sistem dengan sistem kritisnya
adalah sistem mekanik. Di dalam sistem mekanik terdapat 9 subsistem yaitu servo
axis,drawbar,tacho,lube,resolver,fan,motor,dan hydraulic. Menggunakan Uji
Distribusi Darling maka diperoleh distribusi yang mewakili pada kesembilan
subsistem tersebut. Penentuan jenis task pada subsistem dilakukan dengan metode
RCM dimana 7 komponen dengan scheduled on-condition task, 5 komponen
mendapatkan scheduled discard task, 10 komponen dengan scheduled restoration
task, dan 1 komponen dengan scheduled failure finding task. Penentuan interval
waktu perawatan yang optimal didasari pada metode RBM. Resiko yang
diperhitungkan adalah loss system performance. Interval waktu perawatan terpilih
berasal dari usulan I dengan interval waktu perawatan ekivalen dengan total biaya
perawatan dan resiko. Contohnya adalah servo axis dengan resiko terbesar
memiliki interval perawatan usulan 1600 jam,biaya perawatan sebesar Rp
6.713.456,793,biaya atas resiko Rp 9.688.675,56,dan total biaya perawatan
sebesar Rp16.402.132,36. Pengadaan komponen kritis supaya selalu ada terbagi
atas 3 periode yaitu periode 1x setahun dengan kombinasi pada periode ini adalah
144 untuk bearing,136 untuk O-ring,96 untuk bolt dan 36 untuk seal dn 38 untuk
fuse,2x periode Kombinasi pada periode ini adalah 96 untuk bearing,85 untuk Oring,
61 untuk bolt dan 27 untuk seal dan 19 untuk fuse,dan 3x setahun dengan
kombinasi pada level ini adalah 64,60,43,15 dan 13. Perawatan, RBM,RCM,Marginal Assurance