PT ALUMNI merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang percetakan buku. Produk utama percetakan ini adalah mencetak buku-buku
pelajaran khusus perguruan tinggi. Perusahaan ini mencetak sesuai dengan
pemesanan dalam jumlah banyak (make to order). Perusahaan ini memiliki tujuan
menghasilkan produk yang berkualitas. Adapun usaha pengendalian kualitas yang
sudah dilakukan perusahaan adalah dilakukannya proses perbaikan kembali
produk yang cacat dengan syarat cacat yang dihasilkan masih dapat diperbaiki.
Meskipun telah dilakukan tindakan perbaikan produk cacat masih berada di atas
batas toleransi perusahaan yaitu sebesar 10%.
Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan metode Six Sigma karena metode
ini merupakan metode yang berfungsi untuk mengurangi produk cacat yang
dihasilkan sehingga mencapai tingkat kegagalan nol (zero defect). Penelitian
dilakukan dalam empat tahap yaitu Define, Measure, Analyze, dan Improve. Pada
tahap define dilakukan identifikasi Diagram SIPOC dan penentuan Critical to
Quality (CTQ). Selajutnya pada tahap measure dilakukan pengukuran stabilitas
dan kapabilitas proses. Pada tahap analyze dilakukan analisis stabilitas dan
kapabilitas proses, analisis akar penyebab cacat, dan analisis Failure Modes and
Effects Analysis (FMEA). Tahap terakhir adalah improve, pada tahap ini
dilakukan penentuan prioritas perbaikan berdasarkan FMEA dan usulan perbaikan
yang akan diberikan serta perhitungan finansial perusahaan dengan menerapkan
estimasi biaya. Estimasi biaya dapat membandingkan antara peluang
mendapatkan keuntungan ketika perusahaan menggunakan usulan perbaikan yang
direkomendasikan dengan biaya kerugian yang diakibatkan produk yang cacat.
Berdasarkan penelitian terdapat empat CTQ potensial meliputi isi buku, cetakan
buku, kekuatan buku, dan kebersihan buku. Rata-rata pencapaian level sigma
perusahaan sebesar 3.87 selama periode Juli-Desember 2010. Berdasarkan hasil
analisis terdapat lima jenis cacat yang berkontribusi tinggi menghasilkan
kecacatan yaitu kurang halaman (30.32%), isi buku tidak sesuai (17.35%), cover
tidak menarik (14.08%), lem perekat pecah (12.21%), dan kertas sobek (5.42%).
Adapun penyebab terjadinya cacat produk adalah kurang telitinya pegawai,
kurang terampilnta pegawai, mesin cetak yang macet, mesin cetak yang rusak,
Standard Operating Procedure (SOP) yang tidak jelas, dan lain-lain. Langkah
perbaikan yang diambil seperti retraining bagi pegawai lama, training bagi
pegawai baru, pembuatan SOP, dan lain-lain.
cacat, Critical to Quality (CTQ), level sigma