PT Dirgantara Indonesia merupakan salah satu perusahaan industri pesawat
terbang yang ada di dunia. Untuk menghasilkan produk dengan harga yang
kompetitif, perusahaan harus mampu mengoptimalkan segala sumber daya yang
dimiliki serta menjaga kualitas produknya. Mesin produksi merupakan salah satu
dari sumber daya yang ada yang harus dioptimalkan penggunaannya. Untuk
menjamin agar mesin bisa beroperasi dengan baik dan optimal diperlukan adanya
suatu sistem perawatan yang baik. Salah satu mesin yang digunakan untuk proses
produksi adalah mesin CNC. Dalam mesin CNC terdapat 5 sistem, yaitu sistem
mekanik, elektrik, machine, pneumatic dan pemrograman. Dari kelima sistem
tersebut, akan dipilih satu sistem yang paling kritis berdasarkan frekuensi tertinggi
terjadinya kerusakan dan banyaknya kegiatan corrective maintenance. Dalam
sistem mekanik terdapat 18 komponen. Berdasarkan jumlah failure frequency,
didapatkan 4 komponen kritis dalam sistem mekanik. Dari komponen kritis
tersebut akan ditentukan interval waktu preventive maintenance.
Saat ini, divisi maintenance PT Dirgantara Indonesia menerapkan kegiatan
perawatan yang bersifat preventive maintenance. Kegiatan preventive
maintenance yang diterapkan ini merupakan perawatan yang berbasis jumlah
waktu operasi mesin. Namun, dalam penentuan jumlah waktu operasi tersebut,
divisi maintenance tidak memperhitungkan usia komponen mesin. Hal ini
mengakibatkan banyaknya corrective maintenance, sehingga menghabiskan biaya
perawatan yang besar.
Penentuan preventive task dan interval waktu preventive maintenance yang
optimal berdasarkan umur komponen yang dapat meminimasi maintenance cost
merupakan perbaikan yang dapat dilakukan pada kebijakan perawatan yang
diterapkan PT Dirgantara Indonesia. Penentuan interval ini berbasis reliability
agar dapat menggambarkan kemampuan komponen dalam menjalankan fungsinya
selama periode operasi. Penentuan interval ini juga menggunakan metode
Reliability-Centered Maintenance (RCM) dan Model Minimasi Biaya Perawatan.
Dengan metode RCM dapat ditentukan kebijakan perawatan (preventive task)
yang harus dilakukan. Hasil dari pengolahan data adalah preventive task dan
interval waktu pencegahan pada tabel sebagai berikut :
Secara keseluruhan dari RCM Decision Diagram diperoleh preventive task
untuk komponen pada sistem mekanik pada mesin CNC terdiri dari 4 komponen
dengan kegiatan perawatan schedule discard, 12 komponen dengan kegiatan
schedule on condition dan 2 komponen dengan kegiatan schedule restoration task. Mesin CNC, RCM, Preventive Maintenace,