Pada Dinas Pendidikan Kota Bandung, terdapat beberapa proses
pengelolaan dan penanganan yang kurang berjalan secara efektif, diantaranya
proses penanganan sarana sekolah yang rusak, proses pemerataan siswa, dan
proses monitoring BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Munculnya permasalahan
pada proses-proses tersebut, salah satunya disebabkan karena belum adanya
pemetaan sekolah secara digital dengan informasi yang lengkap dan terintegrasi,
sehingga pengambilan keputusan menjadi cukup lama dengan masih melakukan
proses analisis secara terpisah melalui pemetaan manual. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk membantu Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam
penanganan permasalahan-permasalahan tersebut serta perencanaan kebijakan
pendidikan dengan melakukan pemetaan sekolah secara digital melalui
perancangan sistem informasi geografis yang berbasis web. Namun, untuk
penelitian ini, proses monitoring BOS hanya mencakup dua komponen, yaitu
monitoring dalam hal alokasi dana dan penyaluran dana.
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan sistem informasi yang
berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi
geografis. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka SIG merupakan salah satu
solusi yang tepat untuk membantu proses-proses penanganan dan perencanaan
kebijakan pada Dinas Pendidikan Kota Bandung.
SIG yang dirancang memberikan empat hasil. Pertama, SIG ini
memberikan kemudahan dalam meng-update data dan mendapatkan informasi
dari pihak-pihak terkait secara online. Kedua, aplikasi sistem informasi geografis
ini dapat memberikan informasi-informasi spasial, seperti peta lokasi bangunanbangunan
sekolah, peta jalan, peta rayon bagi tiap sekolah, dan peta-peta lainnya
dalam bentuk data vektor, beserta informasi-informasi data atributnya yang dapat
divisualisasikan dalam bentuk peta interaktif. Ketiga, aplikasi ini mampu
menentukan prioritas perbaikan bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan
dengan menggunakan metode factor rating yang didasarkan pada analisis spasial
yang terintegrasi. Keempat, sistem ini memberikan kemudahan dalam proses
monitoring BOS dengan adanya data siswa yang riil.
Dengan adanya SIG ini, diharapkan dapat membantu perencanaan
kebijakan sehingga nantinya program pendidikan yang ada dapat terarah dan tepat
sasaran. Dan untuk penelitian lebih lanjut, dapat dilakukan dengan menyajikan
informasi yang lebih lengkap mengenai data-data sekolah, sehingga sistem yang
dirancang dapat melakukan proses monitoring lebih lanjut untuk empat komponen
lainnya, yaitu penggunaan dana, pelayanan dan penanganan pengaduan,
administrasi keuangan, dan pelaporan. SIG, pemetaan sekolah, metode factor rating