Penelitian ini mengukur efektivitas iklan layanan mobile internet broadband XL yang
ditampilkan melalui media televisi, radio, dan cetak. Ada beberapa iklan yang disampaikan XL
mengecewakan konsumen karena melanggar kode etik penyampaian iklan di Indonesia selain itu daya
tarik responden terhadap iklan layanan mobile internet broadband XL kurang menarik dibandingkan iklan
provider Telkomsel dan Indosat dari studi pendahuluan penelitian.
Penelitian ini melakukan pengukuran efektivitas iklan layanan mobile internet broadband XL untuk
mengetahui kelemahan iklan provider XL berdasarkan persepsi konsumen. Kemudian, meneliti perilaku
dan penilaian konsumen dalam menggunakan layanan mobile internet broadband XL serta menetapkan
media promosi paling efektif untuk iklan layanan mobile internet broadband XL. Sementara itu, metode
yang digunakan untuk mengukur iklan layanan mobile internet broadband yaitu EPIC Model yang
dicetuskan oleh Nielsen. Model ini memiliki empat dimensi meliputi : emphaty, persuasion, impact, dan
communication dimana masing-masing dimensi diukur berdasarkan bobot skala yang telah ditentukan.
Hasil penelitian ini menentukan media promosi paling efektif dalam penyampaian pesan iklan
layanan mobile internet broadband XL yaitu media televisi dengan nilai efektivitas (3,25) diikuti media
cetak (3,09), dan radio (2,82) .Selanjutnya, perilaku konsumen dalam menggunakan layanan mobile
internet broadband selama (1< jam) (63%) setiap kali akeses internet melalui mobile phone .Selain itu,
sebagian besar konsumen menggunakan layanan browsing (54%) untuk memperoleh informasi. Terakhir,
penilaian responden terhadap kualitas layanan mobile internet broadband XL dalam kecepatan akses,
keragaman konten aplikasi, dan prosedur registrasi kurang memuaskan konsumen dibandingkan provider
Telkomsel dan Indosat. EPIC Model, Efektivitas Iklan, dan Perilaku konsumen