Permasalahan yang sering muncul di lantai produksi adalah line balancing atau
keseimbangan lintasan. Line balancing adalah rangkaian stasiun kerja (mesin dan
peralatan) yang dipergunakan untuk membuat produk. Line balancing biasanya
terdiri dari beberapa stasiun kerja yang ditangani oleh seorang atau lebih operator
dan ada kemungkinan ditangani dengan menggunakan bermacam -macam alat.
Line balancing ini bertujuan untuk menyeimbangkan beban kerja yang
dialokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja. Jika tidak dilakukan keseimbangan ini,
maka akan mengakibatkan pekerjaan di beberapa stasiun kerja tidak efisien, yaitu
terjadinya ketidakseimbangan beban kerja di stasiun kerja .
Pada penelitian ini dilakukan perbaikan keseimbangan lini produksi yang ada di
bengkel sepatu JK Collection. Data yang digunakan adalah waktu proses, jumlah
permintaan dan precedence constraint dari JK Collection. Data tersebut diolah
menggunakan metode Kilbridge Wester dan Ranked Positional Weight (RPW).
Berdasarkan hasil pengolahan, metode Kilbridge Wester menghasilkan
keseimbangan lini lebih seimbang daripada hasil dari metode Ranked Positional
Weight (RPW). Hasil dari metode Kilbridge Wester ini disimulasikan sebagai
model usulan dimana model usulan ini dapat meningkatkan jumlah produksi
bengkel sepatu JK Collection sebanyak 44 buah sepatu perharinya, lebih banyak 9
buah sepatu dibandingkan sistem existing, waktu siklus sistem usulan lebih
pendek yang dulunya 650,48 detik menjadi 510,32 detik dan efisiensi lini sistem
meningkat 25,52% dari sistem existing
Line Balancing, Keseimbangan Lini Produksi, Kilbridge Wester, Simulasi