OOPTIMASI INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN DAN PENENTUAN KEBIJAKAN PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS CINCINNATI MILLACRON 3 SPINDLE 5 AXIS BERBASIS RELIABILITY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

MUHAMMAD FAISAL FURKON

Informasi Dasar

115 kali
112060011
658.501
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

PT Dirgantara Indonesia memiliki 502 buah mesin dengan berbagai fungsi. Diantara mesin-mesin tersebut, mesin Cincinnati Millacron memiliki jumlah downtime yang paling tinggi.

PT Dirgantara Indonesia menerapkan kegiatan perawatan pencegahan yang dilakukan saat ini berupa kegiatan perawatan terjadwal mesin Cincinnati Millacron ini. Sampai saat ini kebijakan perawatan yang telah dilakukan tidak optimal, karena frekuensi kerusakan pada komponen masih sering terjadi dan downtime yang terjadi masih tinggi. Kegiatan perawatan PT DI saat ini tidak memperhatikan umur komponen, sehingga ada komponen yang over-maintenanced dan under-maintenanced. Kegiatan seperti ini tidak efektif dari segi frekuensi pelaksanaan dan tidak efisien dari segi biaya dan waktu.

Sistem mesin Cincinnati Millacron terdiri atas 4 unit sistem yaitu mechanic, machine, pneumatic, electric dan CNAT Control Panel. Mechanic ini berfungsi sebagai fungsi gerak mesin (poros gerak dan poros putar) dalam pembentukan part. Didalam mechanic sendiri terdapat beberapa sub-sistem didalamnya yaitu Axis Unit, Spindle Unit, Cooling dan Program. Mechanic System ini paling krusial dalam kesempurnaan pembuatan part. Sistem ini ternyata yang mengalami downtime yang paling tinggi.

Kebijakan perawatan untuk system Mechanic dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) diharapkan dapat menghasilkan penentuan kebijakan perawatan dan interval waktu perawatan yang efektif, yaitu dengan cara mengetahui komponen kritis dari sistem dan interval waktu perawatan yang optimal sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap sistem sebelum mengalami kerusakan dan dapat meminimumkan biaya perawatan.

Pada penentuan sistem kritis dengan menggunakan metode pemilihan berdasarkan hasil pengamatan metode FSCA dan frekuensi kerusakan berdasarkan pada diagram pareto, dimana sistem dianalisis sesuai dengan sebab dan akibat yang ditimbulkan serta economic impact-nya. Selanjutnya berdasarkan data Time to Failure (TTF) yang telah direkap, dilakukan perhitungan dengan Uji Anderson Darling untuk mendapatkan jenis distribusi dan karakteristik kerusakan komponen kritis.

Berdasarkan metode RCM, jenis distribusi dan karakteristik kerusakan komponen dari setiap komponen kritis, maka diperoleh kebijakan perawatan yang optimal untuk diterapkan pada komponen-komponen kritis yaitu task on-condition dan scheduled restoration.

Perhitungan total biaya perawatan untuk komponen kritis menggunakan Model Minimasi Biaya Perawatan. Perawatan yang dilakukan seperti pengecekan/inspeksi dan perbaikan dilakukan secara bersamaan. Interval waktu perawatan yang digunakan berdasarkan perbadingan interval waktu perawatan eksisting dan hasil perhitungan dengan metode P-F Interval.

RCM, Perawatan, Cincinnati Millacron DGAL

Subjek

Industri engineering
 

Katalog

OOPTIMASI INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN DAN PENENTUAN KEBIJAKAN PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS CINCINNATI MILLACRON 3 SPINDLE 5 AXIS BERBASIS RELIABILITY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

MUHAMMAD FAISAL FURKON
Perorangan
ROHMAT SAEDUDIN, SUTRISNO
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
Bandung
2010

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini