MDF Kandatel Kopo Bandung, merupakan salah satu cabang Sentral Telkom yang permintaan sambungan baru (PSB) Speedy 250 per bulannya atau 8-9 PSB per harinya (2009). Para karyawan MDF harus mencatat data transaksi dan pelanggan yang dikerjakan hanya oleh 2 orang karyawan. Para karyawan tersebut juga harus melakukan proses jumpering untuk transaksi yang dilakukan. Kapasitas Sambungan Terpasang di bagian MDF adalah 40 ribu sambungan sehingga banyak port yang harus dikelola agar saluran tetap berjalan dengan baik. Oleh karena itu, para karyawan sulit untuk mengindetifikasi letak port perangkat yang akan dikerjakan sesuai transaksi sehingga proses pengerjaan jumpering pun menjadi lambat. Lama pengerjaan untuk 1 transaksi bisa memakan waktu sekitar 1 jam. Selain itu, ada banyak peserta Praktek Kerja Lapangan/Kerja Praktek (PKL/KP) di bagian MDF yang menyulitkan para karyawan untuk memonitor kegiatan serta memberi penilaian terhadap kinerja peserta PKL/KP.
Oleh karena itu, diperlukan Sistem Informasi khusus untuk keperluan manajemen di bagian MDF, yaitu : pengelolaan data perangkat, data pelanggan, data mengenai peserta PKL/KP beserta kinerjanya selama di bagian MDF, data transaksi yang dikerjakan bagian MDF, serta informasi panjang kabel transaksi. Sistem Informasi ini dirancang dan dikembangkan menggunakan metode Joint Aplication Development (JAD) agar Sistem Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan user.
Sistem Informasi yang dikembangkan dapat memudahkan karyawan MDF dalam melakukan pencarian port data perangkat, input data pelanggan dan transaksi, memonitor aktivitas peserta PKL/KP, serta dapat memberikan informasi perkiraan panjang kabel yang akan dibutuhkan. Main Distribution Frame (MDF), Joint Aplication Development (JAD), Jumper, Port, Local Area Network(LAN).