Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan piranti lunak (software) di Indonesia
menyebabkan menigkatnya pula jumlah user dan software house. Hal tersebut menyebabkan
persaingan yang semakin ketat antara software house dalam menghasilkan software yang
berkualitas.
TELKOM RDC merupakan salah satu software house di Indonesia yang turut bersaing dalam
menghasilkan software yang berkualitas. Untuk itu TELKOM RDC membuat suatu standar
yaitu SPASI yang diharapkan dapat mengontrol kualitas dari produk-produk yang dihasilkan.
SPASI merupakan standar internal TELKOM RDC yang belum pernah diuji atau dilakukan
audit. Melalui penelitian ini akan disusun suatu alat audit yang dapat mengukur sejauh mana
penerapan SPASI dalam pelaksanaan pengembangan software di TELKOM RDC. Dalam
penyusunan alat audit akan digunakan metoda countinuous representation CMMI.
Penyusunan dilakukan dengan mengidentifikasi persamaan antara proses pengembangan
software pada SPASI dan proses area pada CMMI. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut
didapatkan dokumen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pengembangan software pada
TELKOM RDC.
Selain penyusunan alat audit, dalam penelitian ini juga akan dilakukan audit proses terhadap
dua proses pengembangan software SPASI (proses requirement gathering dan proses
analysis) dan dua proses area CMMI (proses area requirement management dan proses area
project planning). Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan mencapai process level 1
untuk proses requirement gathering dan proses analisis, serta capability level 1 untuk proses
area Requirement Management dan proses area Project Planning. Hal ini disebabkan practice
dan dokumen Train people yang belum diatur dalam proses pengembangan software. Peneliti
mengusulkan untuk mengatur pelaksanaan training secara spesifik pada proses yang akan
ditanggani. Training juga diusulkan untuk dilaksanakan regular. Hal ini disebabkan cepatnya
perkembangan teknologi, sehingga keahlian para personil proses pengembangan software
harus selalu ditingkatkan. Usulan juga ditujukan pada standar internal SPASI dimana SPASI
dapat menambahkan practices CMMI yang belum terdapa dalam SPASI.
Audit Teknologi Informasi, CMMI, Continuous Representation, SPASI