PT.Kimia Farma Tbk. merupakan perusahaan publik yang fokus usahanya adalah penyedia produk kesehatan. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen terbesar industri, yang memproduksi lebih dari 350 produk obat-obatan. Dengan banyaknya produk yang diproduksi tersebut, membuat perusahaan ini memerlukan bahan baku yang sangat banyak yaitu sebesar 679 item. Terdiri dari 446 item bahan baku kemasan, 119 item bahan baku inti, dan 114 bahan baku pembantu.
Dalam setiap harinya Supervisor PPPI mengecek satu per satu kondisi actual stock bahan baku berdasarkan pada data bahan baku keluar, bahan baku masuk yang diinputkan sebelumnya oleh bagian gudang pada sistem informasi. Keadaan ini cukup memakan waktu yang banyak. Kemudian dalam melakukan melakukan pemesanan bahan baku bergantung pada jumlah safety stock yang masih tersisa di gudang. Dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku, supervisor masih melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan microsoft excel. Hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya kesalahan dalam perhitungan actual stock dan juga tidak tepatnya waktu dalam melakukan pemesanan bahan baku yang dibutuhkan.
tepatnya waktu dalam melakukan pemesanan bahan baku yang dibutuhkan. Akibat tidak adanya warning pada saat persediaan sudah tidak dapat memenuhi permintaan bahan baku mengakibatkan tingkat responsive terhadap kebutuhan bahan baku sangat kecil. Hal ini akan menimbulkan terjadinya out of stock bahan baku di gudang.
Dengan adanya perancangan sistem informasi manajemen persediaan bahan baku ini, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengetahui kondisi aktual persediaan bahan. Perancangan sistem informasi manajemen persediaan bahan baku ini dirancang berdasarkan atas analisis terhadap alur proses eksisting pada bagian Perencanaan Pengendalian Produksi dan Inventory (PPPI) dan bagian gudang. Dalam sistem informasi manajemen persediaan bahan baku ini dilengkapi dengan warning actual stock yang muncul otomatis pada sistem informasi dan juga email atau SMS otomatis yang dikirimkan kepada Manager mengenai actual stock di gudang. Selain itu juga dilengkapi dengan usulan pernitungan manajemen persediaan bahan baku menggunakan metode Q. Dimana dalam metode Q ini dihitung jumlah pemesanan bahan baku optimal dengan perhitungan Economic Order Quantity, jumlah Safety Stock serta titik reorder point. Actual Stock, Out of Stock, Economic Order Quantity, Reorder Point, Safety Stock, Email, SMS, Warning.