PT Pikiran Rakyat merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang surat kabar harian. Perusahaan ini dalam menjalankan produksinya memerlukan bahan baku utama yaitu kertas, tinta dan plat cetak. Selain itu masih diperlukan juga bahan baku pendukung seperti cairan chemical yang digunakan untuk keperluan mesin. Prosedur yang dilakukan dalam pengecekan dan pencatatan jumlah bahan baku masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama. Selain itu terdapat kelemahan dalam sistem pengawasan bahan baku oleh bagian produksi dikarenakan lokasi gudang yang jauh dari gedung bagian produksi sedangkan sistem informasi manajemen persediaan bahan baku eksisting sendiri masih belum dapat diakses dari gedung bagian produksi. Bahan baku hasil sisa produksi pun tidak dikembalikan ke gudang dikarenakan lokasi gudang yang jauh, namun jumlah bahan baku sisa produksi pun tidak dilaporkan ke bagian gudang sehingga jumlah aktual bahan baku pun tidak ditambahkan.
Penelitian menggunakan data sekunder tahun 2008 dan data primer selama pertengahan 2009 dengan melakukan observasi lapangan, serta melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait disimpulkanlah bahwa dibutuhkan sebuah sistem informasi persediaan bahan baku untuk mengatasi masalah yang ada di perusahaan. Dengan adanya perancangan sistem informasi persediaan bahan baku ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan pencatatan, pengecekan, serta pengawasan terhadap bahan baku yang ada digudang serta mampu meminimasi resiko terjadinya stockout bahan baku. Selain itu sistem informasi bahan baku ini dapat membantu memberikan usulan pengadaan bahan baku yang harus dilakukan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan pengadaan bahan baku sesuai dengan kebutuhannya.
Rancangan sistem informasi persediaan bahan baku ini dirancang berdasarkan pada analisis sistem eksisting, yaitu dengan melakukan analisis pada sistem inventori yang diterapkan serta analisis pada sistem informasinya itu sendiri. Analisis terhadap sistem inventori dilakukan dengan menggunakan metode inventori deterministik dikarenakan kondisi perusahaan yang memiliki demand tidak berfluktuatif serta kebijakan yang menerapkan tidak adanya safety stock. Sistem informasi persediaan bahan baku ini dilengkapi dengan sistem early warning yang memberikan informasi mengenai jumlah bahan baku yang kurang yang dihitung berdasarkan pada perhitungan reorder point. Selain itu sistem informasi persediaan bahan baku ini juga memberikan usulan pengadaan bahan baku dengan memperhitungkan economics order quantity.
sistem informasi, manajemen inventori