Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi Broadband Wireless Access (BWA) untuk komunikasi broadband dengan kecepatan akses tinggi up to 75 Mbps serta jangkauan luas hingga radius 50 Km. Kehadiran WiMAX sebagai salah satu alternatif teknologi akses dari Broadband Wireless Access (BWA) memberikan harapan solusi terhadap perkembangan teknologi dan layanan telekomunikasi saat ini. Dengan hadirnya WiMAX ini mendorong berbagai pihak untuk menyiapkan skenario implementasinya. Pada implementasi teknologi wireless ini diperlukan infrastruktur telekomunikasi yang cukup dalam hal ini adalah base station WiMAX sebagai transmitter dan receiver sinyal. Dalam tugas akhir ini, akan dibahas menegenai perencanaan lokasi base station WiMAX di Kota Bandung dengan memanfaatkan base station TelkomFlexi. WiMAX yang akan diimplementasikan di wilayah ini menggunakan spectrum frekuensi 3,3 GHz.
Sistem Informasi Geografis merupakan merupakan sistem hardware, software dan prosedur yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan perencanaan yang kompleks, mengolah dan meneliti permasalahan dengan kata lain sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta tersebut (data atribut). Berdasarkan definisi tersebut, SIG sesuai digunakan untuk mendukung perencanaan lokasi base station WiMAX dengan memanfaatkan base station TelkomFlexi.
Penelitian ini akan membahas mengenai pemilihan base station TelkomFlexi yang akan dimanfaatkan sebagai base station WiMAX. Yang menjadi faktor pemilihan base station adalah besarnya trafik data atau traffic packet density yang melewati base station TelkomFlexi. Dari perhitungan traffic packet masing-masing base station TelkomFlexi yang ada di Kota Bandung maka akan diketahui base station TelkomFlexi yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai base station WiMAX.
Dalam penelitian ini juga akan dilakukan perhitungan radius base station WiMAX jika ditempatkan pada base station TelkomFlexi serta visualisasi coverage area dari masing-masing base station WiMAX tersebut. Dari visualisalisasi tersebut maka dapat dilakukan perencaanan lokasi base station WiMAX yang optimal untuk menghindari terjadinya blank spot serta overlap yang terlalau besar.
Hasil akhir yang diperoleh dari perencanaan lokasi base station WiMAX memanfaatkan base station TelkomFlexi ini adalah dihasilkan 8 base station TelkomFlexi yang dipilih untuk dimanfaatkan sebagai base station WiMAX berdasarkan base station yang memiliki traffic packet density yang tinggi serta 4 base station tambahan untuk mencakup wilayah yang masih belum ter-cover oleh base station sebelumnya. WiMAX, base station TelkomFlexi, lokasi base station, coverage, traffic packet density TelkomFlexi.