Seiring dengan perkembangan dunia telekomunikasi, maka persaingan
provider telekomunikasi juga makin ketat. Untuk menghadapi persaingan ini, PT.
Telkom meluncurkan produk/layanan komunikasi berbasis CDMA yaitu
TelkomFlexi. Namun melihat pertumbuhan jumlah pelanggan di kota Bandung yang
pada dua tahun terakhir kalah jika dibandingkan pesaingnya, maka PT. Telkom
harus menentukan target pasar dan strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu
diperlukan data-data yang akurat mengenai kondisi pasar di masing-masing wilayah
pemasaran TelkomFlexi serta alat bantu yang efektif untuk mengolah data-data
tersebut sehingga menghasilkan informasi mengenai kondisi potesial suatu wilayah
dan juga target pasar TelkomFlexi di kota Bandung.
Salah satu tools yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini
adalah Sistem Informasi Georafis, sedangkan metode yang dapat digunakan adalah
Analytic Network Process (ANP). SIG ini merupakan tools yang dapat
mengumpulkan, menyimpan, mengintegrasikan mengolah, dan menganalisis objekobjek
dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang kritis
untuk dianalisis (Aronof, 1989). Metode ANP merupakan sebuah metode
pengambilan keputusan dimana hasil dari perhitungannya dapat menghasilkan nilai
dan tingkat prioritas.
Dalam menentukan pasar potensial dan target pasar, terlebih dahulu
dilakukan riset pasar menggunakan kuesioner umum untuk memperoleh nilai
frekuensi. Sedangkan untuk melakukan perhitungan ANP dalam penentuan bobot
kriteria, diperlukan pendapat ahli. Penentuan pasar potensial ini didasarkan pada
PDRB, tingkat keminatan TelkomFlexi, tingkat keminatan terhadap tarif, tingkat
keminatan terhadap perangkat telepon, tingkat kepemilikan sarana telekomunikasi,
dan potensi untuk menggunakan TelkomFlexi. Status dan nilai perhitungannya
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu penentuan bobot potensial per kecamatan,
penentuan batas potensial wilayah, dan penentuan status potensial per kecamatan.
Sedangkan penentuan target pasarnya didasarkan pada kondisi demografi responden,
yang meliputi usia, pekerjaan, dan penghasilan. Penentuan target pasar ini dilakukan
dengan cara mengalikan nilai frekuensi kuesioner dengan bobot hasil perhitungan
ANP, nilai yang terbesar kemudian ditetapkan sebagai target pasar TelkomFlexi.
Sistem informasi geografis ini dirancang untuk dapat menentukan status
potensial wilayah dan juga target pasar TelkomFlexi di kota Bandung. Keakuratan
hasil yang dihasilkan sistem ini sangat dipengaruhi oleh data atribut yang diinputkan,
baik hasil kuesioner maupun nilai bobot kriteria hasil perhitungan dengan metode
ANP.
Target Pasar, Sistem Informasi Geografis, Metode Analytic Network Process