Kompetisi bisnis pendidikan di Indonesia semakin meningkat seiring dengan berkembangnya era
globalisasi. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya perguruan tinggi baru yang bermunculan dari
tahun ke tahun. Jika lembaga pendidikan tinggi nasional tidak mampu merespon tantangan globalisasi ini
dengan memadai, diperkirakan lembaga tersebut akan tidak mampu mempertahankan eksistensinya di
masyarakat dan secara pelan tetapi pasti akan kehilanganan peranannya. Hal tersebut mengindikasikan
adanya suatu tuntutan bagi para pelaku bisnis pendidikan untuk meningkatkan keunggulan bersaing yamg
dimiliki, salah satu caranya adalah dengan berinovasi.
Kegiatan mengelola pengetahuan menjadi salah satu proses yang penting bagi perusahaan untuk
berinovasi. Penelitian terdahulu mengutarakan bahwa aktivitas berbagi pengetahuan (knowledge sharing)
merupakan fokus utama dalam mengelola pengetahuan. Disisi lain, kemampuan sesorang untuk menyerap
pengetahuan (absorptive capacity) juga memegang perana penting dalam menentukan keberhasilan
individu dan diduga memiliki hubungan yang dekat dengan knowledge sharing. Penelitian ini
mengidentifikasi model hubungan antara aktifitas knowledge sharing and absorptive capacity dengan
menggunakan variabel moderasi berupa IT use dan iklim organisasi (organizational climate) dan
mengambil studi kasus pada Yayasan Pendidikan Telkom.
Data hasil pengujian menunjukkan bahwa IT use tidak memoderasi hubungan antara knowledge
sharing dengan absorptive capacity, sementara organizational climate memberikan kontribusi yang
signifikan dalam mempengaruhi hubungan kedua hal tersebut. Pada penelitian ini juga dihasilkan dimensidimensi
yang mempengaruhi hubungan antara knowledge sharing dengan absorptive capacity, yaitu
knowledge donating, knowledge sharing, potential absorptive capacity, dan realized absorptive capacity.
Penelitian selanjutnya dapat melakukan kajian secara khusus mengenai faktor IT use dan hubungannya
dengan knowledge sharing, sehingga penyebab mengapa faktor tersebut tidak memoderasi dapat
diidentifikasi.
Knowledge Sharing, Absorptive Capacity, IT use, Organizational Climate.