Penugasan adalah suatu bentuk kegiatan perintah dari pemberi kepada yang akan mengerjakan. Dalam pemberian tugas antar pegawai sering terjadi miss communication dan miss interaction. Miss communication disebabkan oleh bentuk penyampaian pesan atau dekripsi tugas kurang ditanggapi yang akan mengerjakan. Sedangkan miss interaction disebabkan pegawai atasan atau pemberi tugas tidak mengetahui apakah pegawai yang akan mengerjakan tugas telah atau belum mengerjakan tugas yang lain.
Diskominfo Jawa Barat sebagai lembaga dinas pemerintahan daerah di bawah Departemen Komunikasi Dan Informatika perlu merancang suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan ini dan dapat menampung semua daftar tugas. Tujuannya adalah agar daftar tugas yang belum dikerjakan, sedang dikerjakan ataupun telah dikerjakan bisa diketahui semua pegawai. Apalagi lembaga ini adalah lembaga yang bergerak di bidang IT.
Sebelum memulai perancangan sistem informasi penugasan, terlebih dahulu dilakukan studi lapangan. Kemudian melakukan identifikasi kebutuhan sistem yang nantinya dijadikan sebagai dasar perancangan dan identifikasi user yang akan menggunakan sistem tersebut. Setelah proses perancangan dilakukan, langkah selanjutnya yaitu melakukan proses pengujian. Di dalam proses ini terdapat beberapa uji sistem yang meliputi uji fungsional aplikasi sistem, uji error handling, uji hasil verifikasi dan uji performansi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengujian sistem diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi penugasan dapat membantu pihak pegawai dalam penyampaian tugas yang akan dikerjakan. Oleh karena itu, dengan adanya perancangan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kinerja pegawai, dan meningkatkan response time proses bisnis, sistem, penugasan, perancangan