STP RUBBER adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur karet dan besi.
Dalam menjalankan bisnisnya STP RUBBER berusaha memberikan pelayanan terbaik
sehingga dapat bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif.
Dalam menjalankan proses bisnisnya, STP RUBBER memiliki 3 proses bisnis utama
yaitu : proses pemesanan, proses produksi dan proses penyerahan produk. Saat ini pelaksanaan
proses bisnis tersebut terutama proses produksi dirasakan masih harus diperbaiki. Hal ini
dikarenakan dari data historis order yang diterima perusahaan pada bulan Januari hingga
September 2007, persentase jumlah order yang tidak dapat diselesaikan perusahaan mencapai
56,02% dan dari sejumlah order yang tidak dapat diselesaikan tersebut 57,6% nya adalah
karena pengaruh faktor proses produksi. Sebagai sebuah perusahaan yang bertujuan
memberikan pelayanan terbaik bagi kastemer dan semakin ketatnya persaingan, maka
diperlukan suatu perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) agar perusahaan ini
bisa terus bertahan dan memberikan keuntungan yang memuaskan. Salah satu cara untuk
memperbaikinya adalah dengan mendesain proses bisnis terutama proses produksinya serta
melakukan perbaikan proses menggunakan metode Business Process Improvement pada
bidang-bidang yang dirasa masih kurang efektif.
Beranjak dari kondisi yang ada di lapangan, maka perlu disusun suatu usulan proses
produksi guna meningkatkan performansi perusahaan sehingga dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada kastemer. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
menciptakan suatu usulan perbaikan proses produksi adalah pemahaman terhadap proses
produksi eksisting serta pengukuran waktu siklus beserta efisiensinya. Dari informasi yang
didapatkan kemudian dilakukan analisis dengan mempertimbangkan aspek SDM, fasilitas,
teknologi dan informasi yang ada.
Usulan perbaikan proses produksi disusun berdasarkan analisis aktivitas dan
streamlining sehingga akan menghasilkan nilai efisiensi yang lebik baik dari pada kondisi
eksisting. Usulan perbaikan proses produksi yang telah disusun berdasarkan analisis yang telah
dilakukan tersebut, memberikan perubahan-perubahan terhadap proses produksi eksisting, yang
berpengaruh terhadap peningkatan nilai efisiensi dan efektivitas proses Desain ulang, continuous improvement, Business Process Improvement,