Sebagai perusahaan BUMN terkemuka di Indonesia, PT. Pupuk Sriwidjaja atau yang sering
disebut dengan PT. Pusri, ingin mengetahui apakah perusahaan yang dikelola selama ini telah berjalan
dengan baik atau belum. Untuk itu PT. Pusri harus mengetahui kinerja perusahaan yang dikelolanya.
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah laporan keuangan.
Namun, bila hanya melihat laporan keuangan dari satu sisi saja, belum bisa mencerminkan prestasi
yang sebenarnya. Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan bisa diperoleh dengan
mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yakni dengan menghubungkan elemen-elemen yang
ada pada laporan keuangan yang sering disebut sebagai analisis Du-Pont (Sofyan Syafri, 2006).
Dengan adanya teknik Du-Pont ini diharapkan analisis yang dilakukan bisa lebih fokus terhadap
profitabilitas dan rentabilitas. Dari kedua parameter yang digunakan dalam analisis Du-Pont yaitu
ROE dan ROI, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai ROE dan ROI hingga tahun 2004 namun
ditahun berikutnya hingga 2006 terjadi penurunan secara terus-menerus (laporan auditor independen
atas laporan keuangan PT. Pusri). Hal ini jelas sangat mempengaruhi nilai kinerja PT. Pusri terutama
dibidang keuangan. Sehingga analisis Du-Pont dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab tidak
optimalnya kinerja dan rekomendasi apa yang diberikan.
Laporan keuangan utama yang diperoleh dari PT. Pusri akan diolah menggunakan metode
Du-Pont pada tahun pengamatan yaitu 2002-2006. Dengan bagan Du-Pont nantinya akan terlihat pospos
yang mempengaruhi perubahan nilai ROE dan ROI tiap tahunnya. Setiap pos akan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan dengan Rencana Kerja Anggaran Pemerintah (RKAP) pada tahun
tersebut sebagai acuan atau pembanding. Setelah ditemukan pos-pos yang merupakan penyebab
utama tidak optimalnya ROE dan ROI maka akan diberikan usulan agar kesalahan yang sama tidak
terjadi pada tahun berikutnya.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa kinerja PT. Pusri
pada tahun 2003 belum optimal, karena meskipun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,
realisasi keuangan pada tahun ini jauh dibawah RKAP yang lebih banyak disebabkan karena faktor
internal atau kesalahan dari manajemen perusahaan tersebut. Sedangkan untuk tahun lainnya pada
periode pengamatan dapat dikatakan sudah optimal meskipun kedua parameter ini menunjukkan
angka yang naik turun namun penyebab utamanya adalah faktor eksternal perusahaan yang tidak
dapat dikendalikan.
Agar dapat mengoptimalkan kinerja PT. Pusri dengan mneggunakan metode Du-Pont ini
dapat dilakukan dengan perawatan berkala pada setiap mesin dan alat produksi, meningkatkan
kembali penjualan produk, menekan biaya distribusi, menjual amoniak lebih banyak dari sebelumnya,
dan kembali memikirkan untuk melakukan ekspor pupuk dan amoniak ke luar negri. Dengan ini
diharapkan pada tahun-tahun berikutnya kinerja PT. Pusri akan lebih baik. Metode Du-Pont, Kinerja PT. Pupuk Sriwidjaja