Pembangunan instalasi mekanikal dan elektrikal pada PT. AHM New Plant Cikarang
meliputi pembangunan dan instalasi listrik serta pemasangan instalasi pipa air. Berdasarkan
tender yang diadakan oleh pihak PT. AHM sebagai owner, maka diputuskan PT. Indah
Yamamitra Persada sebagai kontraktor pelaksana proyek. Dalam kontrak yang telah disepakati,
proyek pembangunan instalasi mekanikal dan elektrikal tersebut bernilai Rp 6.183.000.000,00
dengan jangka waktu pelaksanaan 37 HK (Hari Kalender). Dalam pelaksanaan proyek banyak
risiko-risiko yang dihadapi demi tercapainya target proyek, baik risiko yang mengancam jadwal,
anggaran, maupun kualitas proyek. Selain adanya risiko, dalam pelaksanaan proyek juga banyak
terjadi penyimpangan dari perencanaan yang telah disepakati sehingga menyebabkan target
proyek tidak tercapai. Evaluasi sederhana yang dilakukan oleh PT. Indah Yamamitra Persada
selama ini dinilai kurang, maka dalam Tugas Akhir ini penulis melakukan perancangan evaluasi
proyek dengan menggunakan analisis manajemen risiko proyek dan metode analisis
performansi.
Beberapa hal yang dilakukan dalam pemecahan masalah di atas secara garis besar
terbagi dalam lima tahap, yaitu tahap identifikasi, tahap penelitian awal, tahap pengolahan data,
tahap analisis dan perancangan evaluasi proyek, dan tahap kesimpulan dan saran. Tahap
identifikasi meliputi penentuan masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Tahap penelitian awal
mulai melakukan studi pustaka dan studi objek penelitian. Tahap pengolahan data meliputi
pengumpulan data dan pengolahan data-data proyek. Tahap selanjutnya adalah menuju ke tahap
analisis dan perancangan evaluasi proyek, analisis dilakukan per minggu dengan menggunakan
analisis performansi dan manajemen risiko serta perancangan evaluasi proyek. Setelah proses
analisis selesai, selanjutnya adalah tahap kesimpulan dan saran
Pada penelitian ini, risiko diidentifikasi dengan metode wawancara ke manajer proyek
kemudian risiko-risiko tersebut dikuantifikasi dengan memperhatikan frekuensi terjadinya risiko
dan dampak risiko. Hasil dari pengolahan tersebut menghasilkan nilai risiko yang akan
menentukan peringkat risiko. Sebagai bentuk pengendalian risiko dibuat Project Risk
Management Plan. Metode analisis performansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai
perencanaan (BCWS) dengan nilai realisasi dalam pelaksanaan proyek (ACWP), dan terdapat
nilai BCWP yang merupakan suatu nilai prestasi sesuai dengan pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dari
segi biaya dan waktu. Perbandingan tersebut diawali dengan melakukan perhitungan variansi
dan performansi satu persatu setiap minggunya (CV, SV, CPI SPI), kemudian dilakukan analisis
terhadap perhitungan. Analisis juga dilakukan dengan mengamati kemajuan (progress) proyek
melalui kurva S, network diagram, dan gantt chart. Dari hasil analisis variansi yang terjadi
dijadikan dasar penyusunan langkah-langkah pengelolaan risiko sehingga Project Risk
Management Plan dapat diperbaharui setiap minggunya.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yaitu bahwa proyek ini mengalami efisiensi
proyek dengan total efisiensi sebesar Rp.767.401.448,00. Aspek material sangat dominan dalam
proyek ini, karena merupakan resource yang memiliki nilai paling besar, sehingga material
sangat besar pengaruhnya terhadap performansi proyek. Keterlambatan yang terjadi pada suatu
minggu, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keterlambatan material, jumlah
resource tidak sesuai dengan rencana, dan karena adanya perubahan amandemen. Pada mingguminggu
setelah terjadi keterlambatan, dilakukan covering untuk menutupi kekurangankekurangan
tersebut, dengan melakukan penambahan atau pelemburan tenaga kerja dan
mendatangkan material lebih banyak dari rencana.
Evaluasi Proyek, Manajemen Risiko Proyek, Analisis Variansi, Analisis