Salah satu dimensi penting sebagai pencerminan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dari suatu wilayah adalah derajat kesehatan penduduk dari wilayah tersebut. Pada
hakekatnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar pelayanan kesehatan dapat
diperoleh secara mudah, murah, serta adil dan merata atau dengan kata lain dapat menyentuh
seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Garut yang dalam hal ini Dinas Kesehatan telah
banyak mewujudkan program pembangunan yang merupakan implementasi dari
kepeduliannya di bidang kesehatan, seperti Puskesmas, Posyandu, Pos Obat Desa, Pos
Bersalin Desa, penyediaan fasilitas air bersih, dan sebagainya.
Upaya-upaya peningkatan status kesehatan pada realisasinya harus dilakukan secara
lintas sektor, dimana selain melibatkan pemerintah selaku katalisator, juga masyarakat dan
lembaga kemasyarakatan. Yayasan Muhammadiyah sebagai salah satu lembaga
kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Garut mewujudkan peran sertanya dalam bidang
kesehatan dengan membangun sebuah rumah sakit swasta yang besar dan lengkap. Dalam
perkembangannya, rumah sakit tersebut haruslah dapat mandiri dari segi ekonomi, dimana
terdapat segi-segi komersial dari pembangunan rumah sakit tersebut guna menjalankan
fungsi operasionalnya. Hal ini mendorong pihak Yayasan Muhammadiyah untuk
mempertimbangkan aspek keuntungan dari pembangunan rumah sakit tersebut sebagai nilai
pengembalian dari investasi yang ditanamkan. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian
mengenai analisis kelayakan dari investasi yang ada.
Dalam menganalisis kelayakan Rumah Sakit Muhammadiyah perlu diketahui aspek
legalitas pendirian rumah sakit tersebut serta faktor-faktor teknis yang harus dipenuhi dalam
pendirian Rumah Sakit Muhammadiyah. Pengujian terhadap aspek pasar dilakukan melalui
data sekunder, untuk kemudian dianalisis kondisi pasarnya dan ditentukan pasar potensial,
pasar tersedia, pasar sasaran, dan pasar yang akan dimasuki oleh Rumah Sakit
Muhammadiyah. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, pasar potensial Rumah Sakit
Muhammadiyah berjumlah 100% dari jumlah penduduk Kabupaten Garut, pasar tersedia
berjumlah 22,36% dari jumlah pasar potensial, pasar sasaran berjumlah 5,07% dari jumlah
pasar tersedia, dan pasar yang akan dimasuki oleh Rumah sakit Muhammadiyah adalah
sebesar 30% dari jumlah pasar sasaran. Hasil perhitungan terhadap aspek finansial
menunjukkan nilai NPV minus Rp 182.190.757.069,00. Angka tersebut menunjukkan bahwa
proyek pembangunan Rumah Sakit tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Akan tetapi
posisi rumah sakit yang memiliki fungsi sosial, maka dibuat berbagai alternatif yang baik
agar proyek pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah menjadi layak. analisis kelayakan, Rumah Sakit Muhammadiyah, proyek, keuangan, Garut