Pada perusahaan manufaktur yang pekerjaannya berurutan dan terus menerus, dibutuhkan sebuah operator yang terpilih dan juga handal. Tidak terkecuali pada PT Nusapersada Abadi Sejahtera yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor, sangat membutuhkan operator-operator yang handal. Operator merupakan salah satu tulang punggung perusahaan yang harus lebih diperhatikan lagi dan demi menjaga potensi para operatornya dan mengurangi tingkat turnover pegawai, maka dibuatlah sebuah alat bantu penentuan gaji atau take home pay berdasarkan keahlian (pay for knowledge), prinsip keadilan dan kewajaran dengan menggunakan pendekatan Time and Motion Study.
Dalam menggunakan Time and Motion Study, penulis akan mendapatkan waktu siklus, penyesuaian, kelonggaran, waktu normal dan waktu baku. Waktu siklus didapatkan dengan melakukan sampling pekerjaan yang dilakukan oleh penulis dalam tiga hari pada tiga bagian utama yaitu Sub Man, Main Line dan Test Engine. Kegiatan pekerjaannya dipisahkan ke dalam dua kegiatan, yaitu produktif dan non produktif. Selain sampling, penulis juga melakukan penelitian berkaitan dengan penyesuaian dan kelonggaran. Penyesuaian dengan menggunakan Westinghouse dan berdasarkan tingkat kesulitan objektif. Penyesuaian Westinghouse dilakukan dengan memperhatikan keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Untuk tingkat kesulitan objektif dilihat berdasarkan anggota badan, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dengan tangan, peralatan dan berat beban. Kelonggaran juga didapatkan dengan mengamati kerja operator dilihat dari faktor-faktor yang berpengaruh, antara lain : tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, keadaan temperatur tempat kerja, keadaan atmosfer dan keadaan lingkungan yang baik.
Setelah didapatkan waktu siklus, penyesuaian dan kelonggaran, maka didapatkan waktu bakunya. Hasil perhitungan waktu bakunya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Bagian Waktu Siklus Penyesuaian Kelonggaran Waktu baku
Sub Man 3,99 menit 0.907 33.5 % 4,83 menit
Main Line 4,31 menit 0.857 39,5 % 5,13 menit
Test Engine 4,35 menit 1.073 72,5 % 8,06 menit
Sedangkan besar indeks performansi didapat berdasarkan output produksi masing-masing operator, dimana akan bernilai lebih dari 100 % apabila hasil output produksinya melebihi target dan akan diberikan insentif yang besarnya sesuai dengan indeks performansinya. pada sistem usulan ini, komponen take home pay adalah gaji pokok, tunjangan kesehatan, tunjangan kehadiran, tunjangan kost dan tunjangan makan serta insentif (jika indeks performansi operator melebihi 100 %).
Kesimpulan dari keseluruhan penelitian ini adalah dibuatnya sebuah alat bantu penentuan take home pay operator. Berdasarkan waktu siklus, penyesuaian, kelonggaran dan indeks performansinya. Dengan adanya alat bantu ini akan membantu pihak HRD (Human Resource Departement) dalam membuat perhitungan dan pelaporan take home pay setiap operator dan juga bagi operator dapat menambah motivasinya dalam bekerja.
Take Home Pay, Manufacture, Pay for Knowledge, Incentive