Semakin banyaknya pengguna telepon genggam, terutama telepon genggam yang
menggunakan kartu prabayar demi kelangsungan komunikasi, maka semakin dibutuhkan pula
proses pengisisan pulsa yang lebih efektif dan efisien mengingat komunikasi tidak dapat
terjalin bila nominal pulsa tidak cukup dalam kartu prabayar yang dimiliki. Pengisisan pulsa
elektronik merupakan alternatif pengisian pulsa yang banyak digemari oleh pengguna kartu
prabayar, terbukti sejak pelincurannya, proses pengisian pulsa elektronik ini mampu menggeser
proses pengisian pulsa sebelumnya yaitu dengan menggunakan kartu atau fisik. Bisnis
pengisian pulsa elektronik ini lah yang akhirnya dilirik oleh CV Perdana Jaya Utama. Namun
pesaing dari bisnis ini pun tidak sedikit, sehingga memaksa CV Perdana Jaya Utama untuk
memberikan layanan lebih. Layanan Chip All Operator dengan menggunaka software TVEF
versi 0808 dipilih oleh CV Perdana Jaya Utama untuk memberikan layanan yang lebih baik
bagi para pelanggan (outlet) dari segi kemudahan dan kecepatan transaksi.
Namun karena adanya persaingan yang ketat baik perusahaan yang menyediakan
layanan all operator dengan target pasar yang sama, maka perlu dilakukan evaluasi kelayakan
dari bisnis layanan Chip All Operator untuk mengetahui apakah bisnis ini masih layak untuk
dilanjutkan serta untuk memberikan masukan pada perusahaan dalam rangka peningkatan
layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan Chip All Operator layak untuk
dilanjutkan, namun perlu tetap diwaspadai karena sejak tahun 2010 keuntungan perusahaan
menurun. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk mengambil tindakan dalam melakukan
bisnis lain guna tetap dapat bertahan.
Chip All Operator, evaluasi kelayakan, voucher elektronik, keuangan