PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) sebagai perusahaan penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia, menawarkan produk berbasis teknologi CDMA
yang dikenal dengan TELKOMFlexi. Dalam arsitektur jaringannya, setiap perangkat
transmisi memegang peranan penting dalam membangun suatu koneksi. Apabila salah satu
perangkat transmisi mengalami gangguan yang mengakibatkan putusnya koneksi di sebagian
jaringan, maka akan berakibat pada hilangnya potential revenue. Divisi Fixed Wireless Network
RO Bandung yang saat ini menangani kegiatan operasional, monitoring dan perawatan
perangkat transmisi di sebagian wilayah Jawa Barat, mengalami kesulitan dalam
menyampaikan informasi gangguan yang terjadi kepada pihak yang menangani perbaikan.
Kondisi yang ada pada saat ini adalah informasi gangguan transmisi disampaikan melalui
telepon kepada pihak yang melakukan perbaikan dan tidak ada pemberitahuan (report) dari
Divisi Infratel dan Access apabila gangguan tersebut sudah dapat ditangani, hingga proses
operasional perangkat transmisi dapat kembali normal. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan
suatu sistem informasi yang dapat mengkoordinasikan unit kerja tersebut sehingga proses
penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak dapat diterima dengan lebih
cepat.
Dalam membuat Sistem Informasi Penanganan Gangguan Perangkat Transmisi, ada
beberapa hal yang dilakukan dalam pemecahan masalah diatas yang secara garis besar terbagi
ke dalam beberapa tahapan antara lain tahap perumusan masalah dan penentuan tujuan
penelitian, studi pustaka dan studi objek penelitian, dan pengumpulan data, analisis kebutuhan
sistem, perancangan sistem, pengembangan perangkat lunak, dan tahap analisis serta
kesimpulan dan saran
Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber utama berupa hasil deteksi
gangguan transmisi yang diterima oleh OMC, wawancara dengan petugas yang melakukan
monitoring pada jaringan terkait. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen
Divisi Fixed Wireless Network RO Bandung dan studi kepustakaan yang dapat
menunjang penelitian. Pada pengembangan perangkat lunak, aplikasi menggunakan bahasa
pemograman PHP (Personal Home Page) yang didukung database MySQL. Dengan
kehandalan perangkat lunak dan aplikasi sistem informasi, kebutuhan user terutama dalam hal
penyampaian informasi yang lebih cepat dapat terpenuhi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan, sistem informasi
penanganan gangguan perangkat transmisi dapat mempercepat proses penyampaian
informasi gangguan perangkat sehingga dapat meningkatkan koordinasi antara Divisi
FWN, Divisi Infratel dan Access dan dapat membantu Divisi FWN melakukan evaluasi
penanganan gangguan dan perangkat transmisi. Sistem Informasi berbasis web, penanganan gangguan