Sampai saat ini, rantai penyediaan material dan produk jadi di PT MQCG masih mengalami kendala baik itu aliran informasi maupun produk atau material. Proses produksi yang melibatkan empat supplier air dari berbagai tempat di Jawa Barat kurang terkordinasi dengan baik terutama dalam penyediaan material yang harus dikelola langsung oleh PT MQCG.
Berdasarkan kondisi ini, diperlukan desain ulang terhadap proses produksi MQ Jernih yang ada, agar sesuai dengan harapan konsumen, terutama proses bisnis yang berhubungan dengan distribusi pengadaan material oleh supplier. Metode yang dapat digunakan untuk desain ulang adalah Business Process Impovement (BPI) dalam hal ini simulasi proses bisnis. BPI akan membantu dalam proses penyederhanaan (streamlining) proses-proses produksi MQ Jernih, dengan memberi jaminan bahwa pelanggan internal dan eksternal dari organisasi akan mendapatkan output yang jauh lebih baik.Sementara Supply Chain Management mengintegrasikan semua stakeholder mulai dari supplier sampai kepada customer sehingga nantinya dapat dikelola dan didistribusikan pada jumlah produksi, lokasi dan waktu yang tepat.
Hasil perancangan proses produksi usulan dapat meminimasi waktu proses produksi MQ Jernih. Secara persentase mengurangi waktu proses sebesar 37,58% dibandingkan dari waktu proses produksi eksisting dari 19:48:55 jam eksisting menjadi 12:22:04 jam dan mengurangi waktu proses penyediaan material sebesar 10,20% dari 11:49:47 jam menjadi 10:37:21 jam.
rantai produksi, Business Process Impovement