Perkembangan industri telekomunikasi dewasa ini semakin menunjukkan gejala
peningkatan baik dalam bentuk produk seluler maupun sarana penunjang infrastruktur
komunikasi lainnya.Hal itu dapat dilihat masuknya pemain-pemain baru yang membuat industri
telekomunikasi akan semakin menggeliat di tahun 2008 dan menarik bagi investor. Sebab,
pasar untuk produk telekomunikasi seluler masih cukup besar dengan jumlah pengguna yang
terus bertambah. Sebuah riset menyatakan dari jumlah penduduk negara kita sekitar 220 juta
jiwa bahwa masih ada sekitar 80 juta konsumen Indonesia yang belum terjamah telepon seluler.
Kondisi ini sebagai peluang bagi PT Bakrie Telecom, Tbk yang dapat menggarap pasar
tersebut. Dengan adanya kehadiran Esia secara tidak langsung merebut pelanggan seluler baru
dan juga pelanggan dari operator GSM dan CDMA di Indonesia. Sebagai antisipasinya
operator GSM dan CDMA melakukan berbagai langkah inovasi terhadap produknya baik dari
aspek teknologi dan pelayanan serta menawarkan beberapa keunggulan tersendiri. Sehingga
perusahaan harus memperhatikan penerapan strategi bersaing yang optimal berdasarkan
keunggulan atribut produk dan layanannya.
Quality Function Deployment (QFD), pembobotan entropy dan teori permainan metode
simpleks. Metode QFD digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang dipentingkan oleh
konsumen dalam memilih suatu kartu prabayar dan respon teknis sebagai tindakan pihak
manajemen untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan Esia. Untuk memprioritaskan
keinginan pelanggan dari perusahaan menggunakan pembobotan entropy. Sedangkan untuk
mengetahui keunggulan kompetitif Esia terhadap pesaingnya yaitu Flexi Trendy dan Fren
digunakan teori permainan metode simpleks.
Dari hasil penelitian ini didapatkan 20 atribut kebutuhan yang diinginkan pelanggan.
Atribut-atribut ini kemudian disusun kedalam kuesioner formal untuk disebarkan agar
mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan Esia dan tingkat kepuasan pesaing.
Atribut-atribut kebutuhan tersebut akan diterjemahkan kedalam bahasa teknis perusahaan
melalui proses brainstorming yaitu respon teknisnya. Dari hasil brainstorming dengan
perusahaan didapatkan 29 respon teknis.Dari hasil penelitian ini didapatkan 20 atribut kebutuhan yang diinginkan pelanggan.
Atribut-atribut ini kemudian disusun kedalam kuesioner formal untuk disebarkan agar
mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan Esia dan tingkat kepuasan pesaing.
Atribut-atribut kebutuhan tersebut akan diterjemahkan kedalam bahasa teknis perusahaan
melalui proses brainstorming yaitu respon teknisnya. Dari hasil brainstorming dengan
perusahaan didapatkan 29 respon teknis.Dari hasil penelitian ini didapatkan 20 atribut kebutuhan yang diinginkan pelanggan.
Atribut-atribut ini kemudian disusun kedalam kuesioner formal untuk disebarkan agar
mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan Esia dan tingkat kepuasan pesaing.
Atribut-atribut kebutuhan tersebut akan diterjemahkan kedalam bahasa teknis perusahaan
melalui proses brainstorming yaitu respon teknisnya. Dari hasil brainstorming dengan
perusahaan didapatkan 29 respon teknis.
Penelitian ini menghasilkan suatu rekomendasi berupa strategi bersaing yang dapat
dilakukan Esia dalam bersaing dengan kartu prabayar lainnya berdasarkan pada sinergi metode
QFD dan teori permainan. Dari hasil nilai permainan menunjukkan Esia unggul terhadap
pesaingnya dengan atribut tarif percakapan dalam satu operator yang sama. Sedangkan atribut
yang mendapatkan prioritas pengembangan adalah jangkauan area dan kualitas kejernihan
suara dengan prioritas tindakan penambahan BTS, receiver dan kerjasama layanan lintas
operator.
: Esia, Quality Function Deployment dan Teori Permainan