Tujuan proyek dibagi dalam tiga dimensi, yaitu waktu, biaya, dan performansi. Hasil kegiatan proyek harus sesuai dengan spesifikasi dan kriteria yang ingin dicapai.Penyelesaian proyek harus sesuai dengan kurun waktu penyelesaian yang telah disepakati bersama antara kontraktor dan pemilik proyek (owner). PT.Telekomindo Primakarya sebagai pihak yang kontraktor mempunyai harapan yang sangat besar terhadap proyek ini, karena dari 120 proyek yang dilaksanakan oleh Telekomindo sampai tahun 2005, proyek Jaringan Kabel FO RMJ ini merupakan proyek yang memiliki nilai proyek terbesar kedua. Namun dalam pelaksanaannya, terjadi penyimpangan dari perencanaan yang telah disepakati, sehingga penurunan profit sebesar 0,41 % dari yang direncanakan, yaitu Rp.1.323.899.641,00 (4,68%) turun menjadi Rp.1.207.653.039,00 (4,27%). Proyek ini mengalami penurunan profit paling besar dari ketiga proyek terakhir yang mengalami hal sama. Evaluasi sederhana yang dilakukan oleh Telekomindo selama ini dinilai kurang, maka dalam Tugas Akhir ini penulis melakukan perancangan evaluasi/pengendalian proyek dengan menggunakan metode analisis performansi.
Beberapa hal yang dilakukan dalam pemecahan masalah di atas secara garis besar terbagi dalam lima tahap, yaitu tahap identifikasi, tahap penelitian awal, tahap pengolahan data dan perancangan evaluasi/pengendalian proyek, tahap analisis, dan tahap kesimpulan dan saran. Tahap identifikasi meliputi penentuan masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Tahap penelitian awal mulai melakukan studi pustaka dan studi objek penelitian. Tahap pengolahan data dan perancangan evaluasi/pengendalian proyek meliputi pengumpulan data, pengolahan data-data proyek dan perancangan evaluasi/pengendalian proyek. Tahap selanjutnya adalah menuju ke tahap analisis, sebanyak 8 sublokasi dianalisis per minggu untuk tiap sublokasi dengan menggunakan analisis variansi dan performansi. Setelah proses analisis selesai, selanjutnya adalah tahap kesimpulan dan saran.
Metode analisis performansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai perencanaan (BCWS) dengan nilai realisasi dalam pelaksanaan proyek (ACWP), dan terdapat nilai BCWP yang merupakan suatu nilai prestasi sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dari segi biaya dan waktu. Perbandingan tersebut diawali dengan melakukan perhitungan variansi dan performansi satu persatu setiap minggunya pada tiap sublokasi (CV, SV, CPI SPI), kemudian dilakukan analisis terhadap perhitungan. Analisis juga dilakukan dengan mengamati kemajuan (progress) proyek melalui kurva S, network diagram, dan gantt chart.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah aspek material sangat dominan dalam proyek ini, karena merupakan resource yang memiliki nilai paling besar, sehingga material sangat besar pengaruhnya terhadap performansi proyek. Keterlambatan yang terjadi pada suatu minggu, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keterlambatan material (penyebab paling dominan), faktor alam, yang menyebabkan tenaga kerja tidak bisa melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya, jumlah resource tidak sesuai dengan rencana, atau karena adanya perubahan amandemen. Inefisiensi proyek terjadi pada empat sublokasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya, adanya penambahan pekerjaan, harga satuan lebih mahal dari rencana, atau adanya penambahan volume pada unit resource yang memiliki harga penawaran lebih rendah dari harga pasaran. Evaluasi proyek, Analisis Performansi, Analisis Variansi, CV, SV, CPI, SPI.